Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menkes Budi Gunadi Sadikin Raih Penghargaan The Goalkeepers di AS atas Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menkes Budi Gunadi Sadikin Raih Penghargaan The Goalkeepers di AS atas Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia
Foto: (Sumber: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Di New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025). ANTARA/HO - Kementerian Kesehatan)

Pantau - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menerima penghargaan bergengsi The Goalkeepers dari Bill & Melinda Gates Foundation atas keberhasilannya mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui transformasi sistem kesehatan nasional pascapandemi COVID-19.

Penghargaan diserahkan dalam acara resmi di New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9), yang menandai pengakuan global terhadap kontribusi Indonesia dalam reformasi kesehatan.

The Goalkeepers merupakan penghargaan yang diberikan kepada tokoh dunia yang berkomitmen dalam menjaga dan memperjuangkan target SDGs.

Dalam pidatonya, Menkes Budi mengenang masa kecilnya dan menyampaikan bahwa vaksinasi anak telah menyelamatkan hidupnya.

"Berkat vaksinasi anak seperti vaksin cacar, saya beruntung bisa selamat, tumbuh dewasa, menempuh pendidikan fisika, membangun karier 30 tahun di bidang perbankan, dan akhirnya dipercaya menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia," ungkapnya.

Vaksinasi, Reformasi Kesehatan, dan Peran Menkes Non-Medis Pertama

Budi menyebut dirinya sebagai Menteri Kesehatan pertama yang tidak berlatar belakang medis, ditunjuk pada tahun 2020, tepat di tengah krisis COVID-19.

Presiden menugaskannya untuk menjalankan dua misi utama: vaksinasi COVID-19 secara cepat dan melakukan reformasi terbesar dalam sejarah sistem kesehatan Indonesia.

Dalam waktu kurang dari dua tahun, Indonesia sukses mendistribusikan sekitar 450 juta dosis vaksin COVID-19 ke lebih dari 280 juta penduduk yang tersebar di lebih dari 7.000 pulau berpenghuni.

"Tanggung jawab saya bukan hanya menakhodai bangsa melewati krisis, tetapi membangun sistem kesehatan nasional yang cukup kuat untuk melindungi setiap anak, setiap keluarga, setiap warga negara, jauh setelah krisis usai," ujar Menkes.

Tambah Vaksin Baru, Benahi Layanan Primer, dan Luncurkan Skrining Nasional

Setelah pandemi, pemerintah menambahkan vaksin HPV, PCV, dan Rotavirus ke dalam program imunisasi nasional.

"Setiap tahun, ribuan ibu dan anak di Indonesia meninggal akibat kanker serviks, pneumonia, dan diare. Karena itu kami perlu bertindak cepat," tegasnya.

Selain itu, revitalisasi layanan kesehatan primer menjadi prioritas utama dengan membenahi:

  • 10.000 puskesmas
  • 80.000 puskesmas pembantu (pustu)
  • 300.000 poskesdes

Upaya ini didukung oleh pendanaan pembangunan sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

Pada Februari 2025, di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia meluncurkan program kesehatan terbesar dalam sejarah, yaitu skrining kesehatan gratis tahunan untuk seluruh masyarakat.

Hingga saat ini, lebih dari 30 juta orang telah disaring, dengan kecepatan hingga 500 ribu skrining per hari. Pemerintah menargetkan lebih dari 50 juta orang terlayani hingga akhir tahun.

Kerja Sama Global Jadi Kunci, Kesehatan Adalah Tanggung Jawab Bersama

Menkes menekankan bahwa akses adil terhadap layanan primer dan vaksin tidak bisa dicapai dalam semalam.

Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Gavi, Global Fund, dan Gates Foundation yang sangat membantu upaya Indonesia dalam memperkuat sistem kesehatannya.

Dalam penutup pidatonya, Budi menyampaikan pesan mendalam tentang kolaborasi global:

"Sistem kesehatan, baik nasional maupun global, tidak dapat dijaga hanya oleh satu tangan, melainkan oleh paduan banyak tangan yang terulur bersama. Bukan untuk saling menaklukkan, melainkan untuk menaklukkan penyakit, bukan untuk mengklaim kejayaan, melainkan untuk menjaga kehidupan," ujarnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf