
Pantau - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengusung konsep Pelabuhan Hijau (Green Port) dengan merehabilitasi 215.200 bibit mangrove di sembilan wilayah pesisir Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem pesisir sekaligus menurunkan emisi karbon.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyatakan bahwa program ini menjadi bentuk nyata dari komitmen Pelindo terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
"Melalui program rehabilitasi mangrove, kami berharap dapat memperkuat ekosistem pesisir sekaligus berkontribusi dalam penurunan emisi, mewujudkan Pelabuhan Hijau, serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal," ungkap Arif dalam keterangan resminya.
Rehabilitasi Mangrove sebagai Investasi Sosial
Arif menegaskan bahwa penanaman mangrove merupakan lanjutan dari komitmen jangka panjang Pelindo dalam pelestarian lingkungan yang telah dijalankan selama beberapa tahun terakhir.
Fokus utama program ini adalah pelestarian ekosistem pesisir melalui pemberdayaan masyarakat lokal.
Pelindo mengusung semangat Pelabuhan Hijau, Masyarakat Sejahtera yang diwujudkan melalui kegiatan rehabilitasi mangrove secara berkelanjutan.
Selain sebagai bagian dari strategi lingkungan perusahaan, program ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap target nasional restorasi mangrove.
Arif menyebut bahwa mangrove harus dipandang sebagai bentuk investasi sosial yang mampu mendorong kegiatan ekonomi lokal.
"Dari ekowisata, produk olahan hasil laut, sampai peluang usaha bagi kelompok tani lokal, semua bisa lahir dari mangrove yang sehat," ujarnya.
Libatkan Kelompok Tani dan Ratusan Warga Pesisir
Dalam pelaksanaan program rehabilitasi, Pelindo melibatkan 17 kelompok tani dan ratusan warga pesisir di sembilan wilayah.
Warga tidak hanya berperan dalam proses penanaman bibit, tetapi juga diberdayakan untuk merawat mangrove hingga tumbuh secara optimal.
"Pelibatan warga ini penting agar program tidak berhenti pada seremoni. Mereka harus merasakan manfaat langsung," tegas Arif.
Partisipasi masyarakat menjadi kunci agar program berkelanjutan ini benar-benar berdampak sosial dan lingkungan.
Selain memberi manfaat langsung bagi masyarakat, program ini juga memperkuat posisi Pelindo sebagai operator pelabuhan nasional yang berorientasi pada ekosistem pesisir.
Saat ini, pemerintah Indonesia menargetkan rehabilitasi 600 ribu hektare mangrove rampung pada tahun 2029.
Pelindo berkontribusi dengan merehabilitasi ratusan hektare mangrove di tahun ini, dan berharap menjadi katalis percepatan pencapaian target nasional tersebut.
- Penulis :
- Aditya Yohan