
Pantau - Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk menghadirkan program perumahan terjangkau bagi dosen dan tenaga kependidikan, termasuk tenaga outsourcing yang belum memiliki rumah.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan Sivitas Akademika UI sekaligus mendukung target nasional pembangunan jutaan rumah bagi masyarakat.
Rektor UI, Heri Hermansyah, mengimbau seluruh karyawan UI untuk memanfaatkan program ini secara maksimal.
“Kerja sama UI dan Kementerian PKP memberikan impact yang luas. Sosialisasi program ini memiliki dua segmen utama, yakni calon pembeli rumah dan ekosistem yang membangun rumah. Yang tidak punya rumah menjadi punya rumah. Kemudian, bagi teman-teman yang ada di ekosistem konstruksi perumahan, yang awalnya tidak punya modal menjadi punya modal,” ungkapnya.
Dukung Ekonomi Nasional, Tawarkan Skema Cicilan Ringan
Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan, Dr. Sri Haryati, menyatakan bahwa pemerintah sangat serius menangani masalah kepemilikan rumah, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Ia menjelaskan bahwa sektor perumahan memiliki dampak ekonomi luas karena dapat menggerakkan hingga 185 sektor dan sub-sektor lainnya.
Pemerintah melalui berbagai kebijakan ekonomi menghadirkan skema pembiayaan yang lebih terjangkau, termasuk melalui program Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR Sejahtera FLPP) yang disubsidi APBN.
Berdasarkan data Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Talenta UI, sebanyak 1.200 karyawan UI telah menyatakan ketertarikannya untuk mengikuti program ini.
Program ini memungkinkan karyawan mencicil rumah dengan angsuran ringan sekitar Rp1,2 juta per bulan.
Sid Herdi Kusuma, Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera di BP Tapera, menjelaskan bahwa skema ini dirancang untuk mengatasi tantangan pembiayaan rumah seperti kenaikan biaya KPR dan biaya eksternal tahunan.
“Melalui KPR pemerintah ini masyarakat hanya perlu menyiapkan uang muka atau DP cukup di 1% dengan angsuran bulanan hanya sekitar Rp1 juta hingga Rp1,2 juta, sehingga sangat terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” jelasnya.
Fasilitas lain dalam program ini meliputi suku bunga tetap 5 persen hingga lunas, subsidi bantuan uang muka sebesar Rp4 juta, bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan bebas biaya asuransi.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf