Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Trenggono Gandeng Raffi Ahmad Kembangkan Kawasan Industri Garam Nasional di Rote Ndao

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Menteri Trenggono Gandeng Raffi Ahmad Kembangkan Kawasan Industri Garam Nasional di Rote Ndao
Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (tengah) bersama Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad (kedua kiri) dan personel The Dudas-1 yakni Ariel Noah (kedua kanan), Gading Marten (kiri) dan Mahendra Desta (kanan) meninjau progres pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Desa Matasio, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Minggu 21/9/2025 (sumber: Humas KKP)

Pantau - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menggandeng Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad untuk memperkuat pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Proyek Strategis Menuju Kemandirian Garam

Trenggono bersama Raffi Ahmad dan grup The Dudas-1 meninjau progres pembangunan K-SIGN di Desa Matasio, Rote Ndao, sebagai tonggak kemandirian garam, pembuka lapangan kerja, dan penggerak ekonomi lokal.

"Kehadiran Raffi Ahmad dan The Dudas-1 diharapkan mampu membantu menyosialisasikan program swasembada garam ini kepada masyarakat luas," ungkap Trenggono.

Proyek strategis ini ditargetkan menjadi tonggak penting kemandirian garam Indonesia pada 2027.

K-SIGN diproyeksikan memperkuat kemandirian dalam memenuhi kebutuhan garam tanpa impor serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.

"Serta menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Rote Ndao dan sekitarnya," ujar Trenggono.

Kawasan ini dibangun dengan konsep modernisasi yang mengintegrasikan teknologi produksi dan pengolahan.

Fasilitas yang tersedia meliputi tambak garam modern, sistem otomatisasi pemantauan kadar garam, washing plant, dan refinery.

Target produksi K-SIGN mencapai 2,6 juta ton per tahun dengan anggaran Rp2 triliun.

Dukungan Pemerintah dan Tokoh Lokal

Pemerintah membuka ruang investasi swasta dan BUMN agar nilai tambah industri pergaraman tetap berada di dalam negeri.

"Dengan sistem terintegrasi, nilai tambah dari industri pergaraman diharapkan tetap berada di dalam negeri. Produksi ini akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, farmasi, maupun kimia," kata Trenggono.

Pembangunan K-SIGN merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional.

Raffi Ahmad menyampaikan apresiasinya, "KKP luar biasa. Program Pak (Presiden) Prabowo itu swasembada pangan, jadi ini menjadi penting."

Bupati Rote Ndao Paulus Henuk juga menegaskan dukungannya, "Kami siap berkontribusi menjadikan Rote Ndao sebagai pusat industri garam nasional yang tangguh dan berdaya saing."

K-SIGN diproyeksikan menyerap 26.000 tenaga kerja, mayoritas dari masyarakat lokal, serta memberikan efek berganda pada sektor UMKM, logistik, transportasi, hingga jasa pendukung.

Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Gubernur NTT, Bupati Rote Ndao, Plt Direktur Utama PT Nindya Karya, Direktur Utama PT Garam, serta pejabat eselon I KKP.

Penulis :
Shila Glorya