
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), dapat membuka banyak peluang bagi penciptaan lapangan kerja baru di Indonesia.
Teknologi Jadi Mesin Penciptaan Kerja
Airlangga menjelaskan bahwa industri AI justru membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar, salah satunya di bidang pengumpulan data.
"Jadi pada salah satu perusahaan AI hanya untuk data collection (pengumpulan data), karena tidak ada AI tanpa data collection, dia membutuhkan 10 ribu tenaga kerja. Jadi teknologi selalu membuka kesempatan kerja yang baru," ungkapnya di Gedung RRI, Jakarta Pusat pada Rabu.
Ia menambahkan bahwa investasi global di bidang AI diproyeksikan mencapai 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp1,6 kuadriliun, dengan perusahaan besar seperti Meta turut menyiapkan dana besar untuk sektor tersebut.
Airlangga menekankan pentingnya Indonesia menjadi tujuan investasi perusahaan teknologi global, termasuk dalam pengembangan pusat data yang kini semakin strategis.
Indonesia Siapkan Talenta Digital dan Gig Economy
Airlangga menyoroti bahwa potensi ekonomi digital ASEAN diperkirakan mencapai 1 triliun dolar AS, dengan kontribusi Indonesia sebesar 40 persen.
Pada tahun 2030, nilai itu diproyeksikan naik dua kali lipat menjadi 2 triliun dolar AS, dengan kontribusi 600–700 miliar dolar AS berasal dari Indonesia.
Menurutnya, Indonesia harus menyiapkan talenta digital dalam jumlah besar agar tidak hanya menjadi konsumen, melainkan juga pemain utama dalam ekosistem ekonomi digital.
"Kita tidak ingin pekerjaan yang berbasis AI ini diserahkan ke Bangalore (India). Jadi kita harus menyiapkan ini di dalam negeri. Karena kita punya tenaga kerja dan lulusan perguruan tinggi yang banyak," ujarnya.
Pemerintah, kata Airlangga, telah menyiapkan berbagai program peningkatan kualitas sumber daya manusia, mulai dari pertukaran talenta digital Tech X dengan Singapura, hingga program pemagangan untuk lulusan perguruan tinggi.
Selain itu, pemerintah baru saja meluncurkan paket stimulus ekonomi yang mencakup pengembangan digitalisasi dan gig economy.
"Ini (kawasan gig economy) akan kita dorong untuk bisa menjadi tempat pengembangan ekonomi digital, termasuk kecerdasan buatan," ucap Airlangga.
Program pengembangan gig economy tersebut dimulai dengan pembangunan co-working space di Blok M dan Tanah Abang, yang nantinya akan diperluas ke 15 kota lain di Indonesia.
- Penulis :
- Leon Weldrick






