Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di wilayah DKI Jakarta pada Senin, 29 September 2025, akan didominasi oleh hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, terutama pada siang hingga malam hari.
Hujan Diprediksi Merata Siang Hari, Berlanjut di Beberapa Wilayah Sore dan Malam
Informasi prakiraan cuaca disampaikan melalui akun Instagram resmi BMKG.
Pada pagi hari, lima wilayah administratif Jakarta—yaitu Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan—diprediksi berawan sedang hingga tebal.
Sementara itu, Kabupaten Kepulauan Seribu diperkirakan sudah diguyur hujan ringan sejak pagi hari.
Memasuki siang hari, seluruh wilayah Jakarta diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas sedang, kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu yang tetap berada dalam kondisi berawan tebal.
Pada sore hari, hujan masih berpotensi turun di beberapa wilayah, seperti:
- Jakarta Barat
- Jakarta Timur
- Jakarta Selatan
Sedangkan wilayah lainnya diprakirakan mengalami cuaca berawan tebal.
BMKG juga memprakirakan pada malam hari, hujan ringan masih akan terjadi di:
- Jakarta Selatan
- Jakarta Barat
Adapun wilayah lain di Jakarta, termasuk Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu, diperkirakan tetap berawan tebal.
Kecepatan Angin dan Suhu Masih Relatif Stabil
BMKG menjelaskan bahwa intensitas hujan ringan berarti curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam, sedangkan hujan sedang berkisar antara 5 hingga 10 mm per jam.
Kecepatan angin di seluruh wilayah Jakarta diprediksi berada pada kisaran 4 hingga 9 km/jam, dengan wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu berpotensi mencapai angka tertinggi yaitu 9 km/jam.
Suhu udara di Jakarta hari ini diperkirakan berada dalam rentang 24 hingga 30 derajat Celcius, masih dalam kategori normal untuk kondisi tropis perkotaan.
Modifikasi Cuaca dan Upaya Mitigasi Bencana
Dalam beberapa hari terakhir, Jakarta telah melakukan modifikasi cuaca sebagai upaya menghadapi potensi cuaca ekstrem.
Selama tiga hari, total 7,2 ton garam disemai ke awan sebagai bagian dari teknologi modifikasi cuaca.
Langkah tersebut dilakukan dalam rangka program modifikasi cuaca selama lima hari berturut-turut.
Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menegaskan bahwa mitigasi bencana tidak hanya bertumpu pada rekayasa cuaca semata.
Diperlukan upaya kolaboratif lintas sektor untuk memperkuat kesiapsiagaan, terutama menjelang puncak musim hujan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
