Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia dan AS Perkuat Kerja Sama Berantas Kejahatan Keuangan Lewat Lokakarya di Makassar

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Indonesia dan AS Perkuat Kerja Sama Berantas Kejahatan Keuangan Lewat Lokakarya di Makassar
Foto: Lokakarya Penelusuran dan Pemulihan Aset yang berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan pada 23-24 September (sumber: Kedubes AS)

Pantau - Indonesia dan Amerika Serikat memperkuat kerja sama dalam memerangi kejahatan keuangan melalui Lokakarya Penelusuran dan Pemulihan Aset yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan pada 23–24 September.

Komitmen Bersama Indonesia dan Amerika Serikat

Juru Bicara Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, Jamie Ravetz, menyatakan "Lokakarya ini mencerminkan kemitraan yang kuat antara Indonesia dan Amerika Serikat," ungkapnya.

Jamie menilai kejahatan keuangan di sektor publik tidak hanya menjadi tantangan nasional, tetapi juga lintas negara yang dapat merongrong sistem keuangan global.

Ia menekankan, "Dengan mengikuti jejak uang dan melacak serta memulihkan aset, kita melindungi ekonomi kita, memperkuat kepercayaan publik, dan meminta pertanggungjawaban jaringan kriminal," ujarnya.

Jamie menambahkan bahwa kerja sama internasional sangat penting untuk menghentikan akar kejahatan keuangan.

Rangkaian Pelatihan dan Kolaborasi Lintas Lembaga

Lokakarya ini diselenggarakan oleh Program Bantuan Pelatihan Investigasi Kriminal Internasional (ICITAP) Departemen Kehakiman AS dan Kantor Pengembangan, Bantuan, dan Pelatihan Kejaksaan Luar Negeri (OPDAT) bekerja sama dengan Polri.

Program yang telah berjalan 16 tahun ini mempertemukan 24 penyidik Polri dan enam jaksa Kejaksaan Agung dari Gorontalo, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Peserta mendapat pelatihan keterampilan dasar investigasi keuangan, UU pencucian uang, teknik digital forensik, metode penelusuran aset, serta kerja sama antar lembaga.

Lokakarya dipandu oleh ahli dari ICITAP, OPDAT, Polri, Kejaksaan Agung, unit intelijen keuangan Indonesia, dan pakar penelusuran aset lokal.

Kegiatan tersebut menegaskan bagaimana kerja sama internasional dan teknik investigasi modern dapat "mengikuti jejak uang", membantu memulihkan aset terlarang, dan membongkar kelompok kejahatan transnasional terorganisir dari akarnya.

Rangkaian lokakarya ini dimulai pada Juni 2023, awalnya dikembangkan ICITAP bersama Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, lalu dialihkan ke Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Polri.

Sejak September 2023, OPDAT memperluas program dengan melibatkan jaksa dari Kejaksaan Agung RI, guna memperkuat kolaborasi antara penyidik dan jaksa dalam menangani kejahatan keuangan di sektor publik.

Selama dua tahun tiga bulan terakhir, 357 peserta dari 23 provinsi telah mengikuti pelatihan ini, menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas Indonesia dalam memberantas kejahatan keuangan yang mengancam stabilitas ekonomi dan tata kelola pemerintahan.

Program ini didanai oleh Biro Urusan Narkotika dan Penegakan Hukum Internasional Departemen Luar Negeri AS.

Inisiatif tersebut memperkuat komitmen AS untuk melindungi sistem keuangan mereka dengan mencegah kejahatan lintas batas.

Selain itu, inisiatif ini juga meningkatkan kapasitas Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku kejahatan keuangan.

Penulis :
Shila Glorya