billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mayoritas Pengemudi Ojol Pilih Potongan Komisi 20 Persen Asal Disertai Insentif dan Promo

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Mayoritas Pengemudi Ojol Pilih Potongan Komisi 20 Persen Asal Disertai Insentif dan Promo
Foto: (Sumber: Ilustrasi pengemudi ojek online. ANTARAFOTO)

Pantau - Survei terbaru dari Paramadina Public Policy Institute (PPPI) mengungkap bahwa sebagian besar pengemudi ojek online (ojol) lebih menyukai skema potongan komisi 20 persen yang disertai insentif dan promo, dibandingkan potongan lebih kecil tanpa fasilitas tambahan.

Pengemudi Utamakan Stabilitas Pendapatan dan Insentif

Hasil survei menunjukkan bahwa 60,8 persen responden lebih memilih skema potongan komisi 20 persen karena disertai keuntungan seperti promo pelanggan, insentif tambahan, dan manfaat lain seperti diskon perawatan kendaraan, paket data, hingga sembako.

Sementara itu, 39,2 persen responden menyatakan lebih menyukai skema potongan 10 persen meski tanpa fasilitas tambahan.

Sebagian besar pengemudi, yakni 81 persen, menilai stabilitas pendapatan bersih harian lebih penting daripada nominal pendapatan per order.

Survei juga mencatat bahwa 77,8 persen pengemudi, terutama mereka yang telah bergabung cukup lama dan aktif lebih dari 8 jam per hari, memahami alasan penetapan komisi 20 persen, termasuk untuk biaya operasional dan pemeliharaan aplikasi.

Tak hanya itu, 72,9 persen responden menganggap promo pelanggan sangat penting bagi keberlanjutan penghasilan mereka.

Survei Libatkan Ribuan Pengemudi Aktif di Enam Kota Besar

Survei ini dilakukan PPPI pada 23–26 September 2025 menggunakan metode purposive sampling dengan pengawasan ketat dari tim peneliti.

Sebanyak 1.623 mitra pengemudi aktif Gojek menjadi responden, tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Syarat utama responden adalah minimal aktif online selama 4 jam setiap hari.

Menurut peneliti PPPI, Annisa Rizkiayu Leofianti, temuan ini menunjukkan bahwa pengemudi tidak hanya mempertimbangkan besar kecilnya potongan komisi, tetapi juga manfaat nyata yang mereka rasakan dari promo dan insentif.

Industri Transportasi Online Berkontribusi Besar pada Ekonomi

Sejak hadir pada 2010, industri transportasi online di Indonesia telah melibatkan sekitar 4–5 juta mitra pengemudi.

Studi dari ITB tahun 2023 mencatat bahwa kontribusi sektor ini terhadap PDB Indonesia pada tahun 2022 mencapai Rp382,62 triliun atau sekitar dua persen dari total PDB nasional.

Annisa menekankan bahwa ekosistem transportasi online harus dikelola secara berkelanjutan dan adil bagi seluruh pihak, khususnya para pengemudi yang menjadi ujung tombak layanan.

Hasil survei ini memperlihatkan bahwa keberlanjutan insentif, kestabilan pendapatan harian, serta transparansi skema komisi menjadi faktor utama yang dihargai pengemudi dalam ekosistem transportasi daring.

Penulis :
Aditya Yohan