billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Program Makan Bergizi Gratis Dorong UMKM Ikan di Tangsel Berkembang, Serap Tenaga Kerja dan Libatkan Nelayan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Program Makan Bergizi Gratis Dorong UMKM Ikan di Tangsel Berkembang, Serap Tenaga Kerja dan Libatkan Nelayan
Foto: (Sumber: Ilustrasi: Menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang siap disajikan. ANTARA/HO-MBG.)

Pantau - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, telah membawa dampak besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pangan, khususnya penyedia ikan segar.

Ifta Bintan, pemilik UMKM pemasok ikan, menyatakan bahwa sejak bergabung sebagai mitra SPPG, usahanya berkembang pesat hingga mampu mempekerjakan 15 orang untuk memilih, menimbang, dan memfilet ikan setiap hari.

"Karyawan saya tambah banyak. Mitra kami juga bertambah. Dengan adanya MBG, saya banyak membantu ibu-ibu di sekitar rumah untuk ikut bekerja memotong, mencabut duri, lalu memfilet," ujarnya.

Suplai Rutin Ribuan Potong Ikan, Gandeng Enam Nelayan

Untuk memenuhi kebutuhan dapur MBG, Ifta rutin menyuplai antara 3.000 hingga 6.000 potong ikan filet setiap hari.

Ia juga menggandeng enam nelayan sebagai mitra pemasok, meningkat signifikan dari sebelumnya hanya dua orang.

"Kami upayakan ikan-ikan tidak lebih dari empat jam di suhu ruang. Walaupun selalu diberi es batu supaya tetap segar," jelas Ifta.

Menurutnya, Program MBG bukan sekadar peluang bisnis, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang.

"Justru program ini harus lebih dimaksimalkan agar semakin banyak anak-anak yang mendapatkan makanan bergizi. Saya juga ingin memperkenalkan ikan kepada anak-anak bahwa ikan itu enak dan bergizi," tambahnya.

SPPG Khusus Tangsel Dukung Keterlibatan UMKM Lokal

Kepala SPPG Khusus Tangsel, Nindy Sabrina, menyatakan bahwa pihaknya secara aktif membuka ruang bagi UMKM lokal untuk bergabung sebagai pemasok dalam program MBG.

Saat ini, terdapat sekitar 15 hingga 20 UMKM yang menjadi mitra penyedia bahan baku seperti daging ayam, telur, tempe, tahu, sayuran, dan buah-buahan.

"Semua UMKM bisa datang ke sini, bisa mengetuk pintu. Silakan ajukan penawaran sesuai spesifikasi. Selama kualitas sesuai dan harganya masuk, pasti bisa kami terima," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa besarnya kebutuhan dapur MBG secara langsung mendorong roda ekonomi masyarakat.

"Daging ayam saja sehari bisa 300–400 kg. Belum lagi beras, ikan, dan sayuran. UMKM kan mempekerjakan orang juga, lalu ada mitra mereka seperti petani, peternak, dan nelayan. Jadi, banyak sekali masyarakat yang terdampak," jelas Nindy.

Berkat komitmen tersebut, SPPG Khusus Tangsel mendapat penghargaan sebagai SPPG Ramah UMKM karena dinilai berhasil melibatkan pelaku usaha kecil dalam rantai pasok Program MBG secara nyata dan berkelanjutan.

Penulis :
Ahmad Yusuf