Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Politisi Gerindra Ini Bela Tjahjo Kumolo yang Namanya Disebut di Sidang Meikarta

Oleh Adryan N
SHARE   :

Politisi Gerindra Ini Bela Tjahjo Kumolo yang Namanya Disebut di Sidang Meikarta

Pantau.com - Nama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo disebut oleh Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah Yasin, di Pengadilan Tipikor, Senin (14/1/2019), terlibat terkait kasus perizinan proyek Meikarta di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria malah membela Tjahjo dalam dugaan kasus perizinan Meikarta. Ia menyebut bahwa selama menjadi mitranya di Komisi II DPR RI, Tjahjo dikenal baik olehnya.

"Sejauh ini saya pribadi, Mas Tjahjo tidak terlibat dalam kasus korupsi. Selama saya di Komisi II sebagai mitra kerja. Namun demikian, saya tidak tahu apa yang disampaikan persis oleh Bu Neneng, mudah-mudahan apa yang disampaikan itu tidak betul," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Baca juga: Kala Presiden PKS Kritik Prabowo Subianto

Ia berharap bahwa Tjahjo tidak tersangkut masalah korupsi sebagaimana yang santer diberitakan oleh media akhir-akhir ini. Sebab, posisi Mendagri dalam sebuah negara dianggap sangat vital.

"Mendagri itu menteri yang utama, menteri yang sentral, menteri yang menjadi teladan, contoh bagi seluruh pejabat. Tidak hanya di daerah, bahkan di pusat, sampai ke tingkat gubernur, bupati, wali kota, camat, kelurahan desa sampai RT. Mendagri itu teladannya, bapaknya pejabat lah kira-kira gitu," tuturnya.

"Jadi, saya yakin sampai hari ini Mendagri tidak terlibat dalam kasus seperti itu. Mudah-mudahan apa yang disampaikan Bu Neneng tidak benar," lanjutnya.

Baca juga: Nama Mendagri Disebut Neneng di Sidang Meikarta, Apa Langkah KPK?

Sementara di lain sisi, kendati begitu Wakil Ketua Komisi II di DPR RI itu tetap memberikan saran kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tak pandang bulu menegakkan keadilan. Menurutnya, jangan sampai KPK blunder menarik orang yang tidak terlibat.

"KPK harus tidak tebang pilih, tidak ada yang disembunyikan, dan jangan menarik-narik orang yang tidak terlibat. Jadi, KPK harus independen, netral, profesional, berintegritas, berani, jujur, dan tidak boleh menarik orang yang tidak terlibat. Tapi kalau ada orang terlibat tidak boleh juga disembunyikan," tandasnya.

Penulis :
Adryan N