
Pantau - Jumlah peserta UI GreenCityMetric Award 2025 meningkat menjadi 74 kabupaten/kota, naik signifikan dari 64 peserta pada tahun 2024, mencerminkan komitmen kuat pemerintah daerah terhadap pembangunan berkelanjutan.
Kepala UI GreenMetric, Dr. Vishnu Juwono, menjelaskan bahwa Universitas Indonesia berkomitmen menjaga masa depan berkelanjutan melalui inisiatif seperti pemeringkatan kota dan kabupaten ramah lingkungan.
"Inisiatif ini bertujuan memperkuat komitmen daerah terhadap prinsip keberlanjutan serta mengapresiasi praktik baik yang dilakukan," ungkapnya.
Dr. Vishnu secara khusus mengapresiasi keterlibatan aktif Kota Madiun dalam penyelenggaraan ajang tahun ini.
"Kami mengapresiasi semangat Kota Madiun dan Bapak Wali Kota dan jajarannya yang menyambut hangat penyelenggaraan UI GreenCityMetric Awards tahun 2025," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Kota Madiun menunjukkan capaian unggul di tahun 2025 setelah meraih hasil baik di tahun sebelumnya, sehingga layak ditunjuk sebagai tuan rumah acara tahun ini.
Madiun Tuan Rumah, Surabaya Juara Umum
Universitas Indonesia secara resmi membuka rangkaian acara UI GreenCityMetric Award 2025 di Kota Madiun, Jawa Timur.
Penganugerahan dilakukan pada 2 Oktober 2025 dan diumumkan daftar pemenang dari berbagai kategori utama dan khusus.
UI GreenCityMetric tidak hanya menjadi ajang pemeringkatan, tetapi juga ruang kolaborasi antar-daerah untuk berbagi praktik baik menuju kota yang hijau, inklusif, dan tangguh.
Metodologi penilaian tahun ini mencakup enam kriteria utama, yaitu Penataan Ruang dan Infrastruktur, Energi dan Perubahan Iklim, Tata Kelola Sampah dan Limbah, Tata Kelola Air, Akses dan Mobilitas, serta Tata Pamong (Governance).
Dalam kategori utama Top 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan tahun 2025, Kota Surabaya berhasil menempati peringkat pertama, disusul oleh Kota Madiun di posisi kedua dan Kota Semarang di peringkat ketiga.
Sementara itu, sejumlah kabupaten/kota juga meraih penghargaan unggulan di masing-masing indikator penilaian.
Kota Medan, Semarang, dan Madiun mendominasi kategori energi, tata kelola air, dan tata pamong.
Kota Surabaya juga unggul dalam pengelolaan sampah dan tata kelola air, sedangkan Kota Madiun mencatat kinerja luar biasa dalam akses dan mobilitas.
Untuk kategori khusus, Kota Banjarmasin meraih penghargaan sebagai kota dengan Peningkatan Kinerja Keberlanjutan Terbaik, sementara Kota Malang dinobatkan sebagai Peserta Baru Terbaik.
- Penulis :
- Aditya Yohan