Pantau - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta menanggapi serius kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Kepala DKPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menyatakan bahwa pihaknya telah rutin melakukan monitoring terhadap bahan pangan segar di lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari DKPKP, memang kita fokus kepada bahan pangan segar. Dan kita sudah rutin melaksanakan monitoring di lokasi SPPG yang ada di Provinsi DKI Jakarta", ungkapnya.
Selain itu, DKPKP juga memeriksa standar operasional prosedur (SOP) mulai dari penerimaan bahan baku di dapur hingga proses distribusi makanan ke sekolah-sekolah.
Pemeriksaan Langsung dan Rencana Pelatihan Petugas
Hasudungan menuturkan bahwa pihaknya langsung melakukan pemeriksaan bahan makanan MBG di laboratorium secara on the spot.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan makanan aman dari cemaran mikroba, tidak mengandung formalin, dan dalam kondisi segar serta layak konsumsi.
Sebelumnya, sebanyak 20 siswa SDN 01 Gedong mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, dan muntah usai mengonsumsi MBG pada Selasa (30/9).
Menanggapi insiden tersebut, DKPKP berencana memberikan pelatihan khusus kepada petugas SPPG agar pelaksanaan SOP dapat ditingkatkan secara menyeluruh.
"Karena kita sudah melaksanakan monitoring, setelah ada kejadian kasus di Pasar Rebo, kita berencana juga nanti akan memberikan pelatihan khusus kepada para petugas tersebut untuk melaksanakan SOP", ujarnya.
Menu MBG Diperiksa, Pasokan Dihentikan Sementara
Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SDN 01 Gedong, Kurniasari, mengambil langkah cepat dengan menghentikan sementara distribusi MBG di sekolah tersebut.
Keputusan ini diambil sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium atas sampel makanan yang dikonsumsi siswa saat kejadian.
Seluruh menu MBG yang dibagikan pada hari itu telah diperiksa oleh Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.
Menu tersebut terdiri dari mi goreng, telur goreng, tahu, capcay, dan buah stroberi.
Kurniasari mengungkapkan bahwa mi yang disajikan pada hari itu berbeda dari biasanya karena tampak berlendir.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti
