Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bupati Kuningan Hentikan Sementara Dapur Penyalur Makanan Bergizi Gratis Usai Dugaan Keracunan Siswa

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Bupati Kuningan Hentikan Sementara Dapur Penyalur Makanan Bergizi Gratis Usai Dugaan Keracunan Siswa
Foto: Pemkab Kuningan saat menjenguk siswa yang diduga keracunan makanan di Kecamatan Luragung, Kuningan, Jawa Barat (sumber: Pemkab Kuningan)

Pantau - Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menghentikan sementara operasional dapur penyedia makanan bergizi gratis (MBG) ke SMA Negeri 1 Luragung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, setelah sejumlah siswa diduga mengalami keracunan makanan.

“Sebagai langkah antisipasi, kami hentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyalur MBG ke SMA Negeri 1 Luragung selama sekitar satu minggu,” katanya di Kuningan, Sabtu.

Langkah penghentian ini dilakukan untuk memastikan keselamatan siswa serta memperbaiki sistem penyediaan makanan di sekolah.

“Penghentian sementara penyalur MBG dilakukan untuk memastikan keselamatan siswa, serta memperbaiki sistem penyediaan makanan di sekolah,” katanya.

Puluhan Siswa Alami Gejala Keracunan

Puluhan siswa SMA Negeri 1 Luragung dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan diare pada Kamis malam, 2 Oktober, setelah mengonsumsi menu dari program MBG.

Ketua Satgas MBG, Wahyu Hidayah, menyebut ada 84 siswa yang sempat dirawat di Puskesmas Luragung.

“Dari jumlah itu, tujuh siswa diinfus dan lima siswa lainnya dirawat di Kuningan Medical Center (KMC) dengan gejala serupa,” ungkapnya.

Selain itu, sebanyak 113 siswa lainnya masih dipantau kondisinya oleh pihak sekolah dan tenaga kesehatan.

“Kami sudah meminta pihak sekolah memastikan apakah ketidakhadiran mereka karena sakit biasa atau akibat keracunan. Semua data harus diverifikasi secara hati-hati,” katanya.

Evaluasi Menyeluruh Dapur MBG

Selama penghentian ini, distribusi program MBG di SMA Negeri 1 Luragung akan dialihkan ke dapur penyedia lain yang sudah memenuhi standar operasional lebih baik.

Bupati Dian memastikan seluruh siswa yang menjadi korban telah mendapatkan penanganan medis.

Pemerintah Kabupaten Kuningan juga melakukan evaluasi terhadap seluruh dapur penyedia MBG di wilayah tersebut.

Aspek pengolahan, bahan baku, sanitasi, hingga peralatan dapur akan diawasi secara ketat agar peserta didik memperoleh makanan yang aman dan bergizi.

“Program ini sangat mulia, dan tugas kami memastikan distribusi berjalan aman, sehat, serta tepat sasaran sesuai arahan Presiden dan Gubernur Jawa Barat,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan menurunkan tim investigasi epidemiologi untuk menelusuri penyebab kasus dan mengambil sampel makanan guna diuji di laboratorium milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pemerintah daerah masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk menentukan langkah korektif selanjutnya.

“Program MBG tetap berjalan, tetapi keselamatan peserta didik menjadi prioritas utama,” ucap Wahyu Hidayah.

Penulis :
Arian Mesa