
Pantau - Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) kembali mengevakuasi dua jenazah dari reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk pada Senin, 29 September 2025.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan bahwa "Dua korban berhasil dievakuasi. Satu bagian tubuh dan satu jenazah berhasil diangkat dari sektor A3," ungkapnya.
Proses Evakuasi Masih Berlangsung Intensif
Hingga Minggu, 5 Oktober 2025, total korban yang telah berhasil dievakuasi mencapai 143 orang.
Dari jumlah tersebut, 39 korban dinyatakan meninggal dunia.
Dua di antara 39 korban meninggal dunia ditemukan dalam bentuk potongan tubuh.
Sejak Sabtu, 4 Oktober 2025 siang, proses evakuasi berhasil mengangkat 23 jenazah dalam kurun waktu 24 jam.
Nanang menyampaikan bahwa jika proses evakuasi terus berjalan dengan kondisi saat ini, maka secara matematis evakuasi diperkirakan selesai pada Senin, 6 Oktober 2025 siang.
Ia menjelaskan, "Dari data yang dihimpun Basarnas berdasarkan laporan keluarga korban, masih terdapat 23 korban yang dinyatakan belum ditemukan. Artinya, dengan kondisi sekarang, secara matematis besar evakuasi dapat selesai besok Senin (6/10) siang," ujarnya.
Namun, Nanang menegaskan bahwa data korban yang belum ditemukan tersebut belum bersifat pasti karena belum ada pihak yang dapat mengonfirmasi jumlah pastinya.
Upaya Pembersihan Reruntuhan Capai 75 Persen
Ia juga menambahkan bahwa proses pengangkatan puing-puing reruntuhan telah mencapai 75 persen.
Sisa reruntuhan yang masih dalam proses pengangkatan berada di sisi sektor A2 dan A1.
Proses evakuasi dan pencarian korban masih dilakukan secara intensif oleh tim Basarnas di lokasi kejadian.
Warga Sidoarjo dapat menyaksikan proses evakuasi jenazah korban melalui sambungan langsung yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Peristiwa ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny menjadi perhatian nasional, termasuk pihak Istana yang menyatakan bahwa insiden ini menjadi perhatian khusus Presiden.
- Penulis :
- Shila Glorya