
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya merancang kota masa depan yang memudahkan masyarakat tinggal dekat dengan transportasi umum dan fasilitas publik melalui konsep transit oriented development (TOD).
“Konsep TOD ini harus menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan kota-kota masa depan,” ungkap AHY.
Konsep TOD untuk Kehidupan Kota yang Lebih Efisien
AHY menjelaskan bahwa TOD bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan fasilitas publik seperti tempat kerja, sekolah, layanan kesehatan, dan ruang terbuka.
Dengan desain kota yang saling terhubung, masyarakat dapat menghemat waktu dan biaya, serta menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan efisien.
“Kalau semua tinggal di lokasi yang saling terhubung—dekat dengan tempat kerja, sekolah, rumah sakit, dan transportasi umum—kita bisa hemat waktu,” ujarnya.
AHY menambahkan, dengan semakin banyak penduduk yang tinggal di kota—diperkirakan mencapai 70 persen populasi dunia pada tahun 2040–2050—Indonesia perlu menyiapkan desain kota yang efisien.
Ia menekankan kota masa depan harus memenuhi tiga prinsip utama, yaitu ramah lingkungan, tahan terhadap bencana, dan cerdas secara teknologi.
Urban Regeneration dan Pembangunan Berbasis Manusia
Selain TOD, AHY juga membahas konsep urban regeneration atau regenerasi masyarakat perkotaan sebagai pendekatan penting dalam menata ulang kawasan yang sudah ada.
Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh hanya berfokus pada modernitas dan teknologi, tetapi juga harus mengatasi ketimpangan sosial.
“Regenerasi berarti revitalisasi, pembenahan, dan penerapan regulasi yang baik agar ekonomi tumbuh dan masyarakat tidak terjebak dalam ketimpangan,” tegasnya.
AHY mengingatkan bahwa kemajuan kota bisa menjadi pedang bermata dua karena di tengah gedung tinggi dan teknologi canggih, masih banyak warga yang hidup di kawasan kumuh dengan kondisi tidak layak.
“Kita masih melihat wajah kemiskinan kota. Rumah kecil, kumuh, tanpa sanitasi dan pencahayaan, dihuni bergantian oleh empat keluarga. Ini masih terjadi di sana-sini,” katanya.
Ia menutup dengan menegaskan pentingnya pendekatan pembangunan yang berorientasi pada manusia.
“People-first design, people-first development bukan sekadar jargon. Pembangunan harus ditujukan agar keluarga-keluarga kita hidup lebih nyaman dan punya pekerjaan yang baik,” pungkas AHY.
- Penulis :
- Arian Mesa