
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi menutup Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 dan MQK Internasional pertama pada Senin malam, 6 Oktober 2025, dalam sebuah seremoni khidmat yang digelar di Lapangan Merdeka, Wajo, Sulawesi Selatan.
Doa Bersama untuk Korban Tragedi Pesantren Al Khoziny
Dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual, Menag mengajak ribuan santri dan pengunjung yang hadir untuk mendoakan para korban ambruknya gedung di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada 29 September 2025 saat para santri sedang melaksanakan salat Asar berjamaah.
Sebelumnya, ribuan santri Pesantren As’adiyah bersama peserta MQK dan masyarakat juga telah menggelar istighatsah untuk mendoakan para korban.
Menag Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas musibah tersebut dan menyatakan bahwa sehari setelah kejadian ia langsung meninjau lokasi, bertemu keluarga korban, melihat proses evakuasi, serta menyalurkan bantuan senilai Rp610 juta.
Ia juga menginstruksikan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur agar mengambil langkah-langkah proaktif dalam menangani dampak peristiwa tersebut.
Hingga 6 Oktober 2025, tercatat 65 korban meninggal dunia dan lebih dari seratus orang dinyatakan selamat.
“Seluruh anak-anak kita yang korban (bangunan ambruk) di Pondok Pesantren di Jawa Timur dan sudah dipulangkan semuanya, kecuali yang belum teridentifikasi. Mari kita doakan mereka, mari kita doakan diri sendiri, mari kita doakan semuanya, semoga tahun-tahun penuh cobaan ini berlalu dan semoga Allah mengabulkan doa kita semua,” ujar Menag.
Ia juga menyampaikan doa mendalam untuk para santri yang wafat dalam keadaan suci.
“Ya Allah, siapa yang akan Engkau masukkan dalam surga-Mu, jika bukan mereka. Mereka masih anak-anak kecil, mungil, tanpa dosa, meninggal dalam keadaan salat. Semoga kedua orang tuanya dan seluruh keluarganya diberikan ketabahan, kesabaran menerima cobaan ini. Semoga mereka semuanya menantikan orang tuanya di pintu surga,” tuturnya.
Doa tersebut diikuti dengan khidmat oleh ribuan jemaah yang hadir dengan menundukkan kepala dan mengaminkan bersama.
Menag berharap peristiwa ini menjadi pelajaran penting untuk perbaikan ke depan dalam pengelolaan pesantren dan infrastruktur pendidikan agama.
MQK Wajo Diapresiasi, Dihadiri Delegasi dari 10 Negara
Acara penutupan MQK juga dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno, Bupati Wajo Andi Rosman, Dewan Hakim MQK, para official dari setiap provinsi, serta perwakilan dari 10 negara peserta.
Menag menyampaikan apresiasi atas kesuksesan pelaksanaan MQK Nasional ke-8 dan MQK Internasional pertama yang berlangsung sejak 1 Oktober 2025.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak. Wajo sudah sangat cocok menjadi tuan rumah event nasional dan internasional. Semoga event ini berkesan dan semakin mempererat silaturahmi,” ujar Menag.
Penutupan MQK menandai berakhirnya rangkaian kegiatan keagamaan dan keilmuan yang mempertemukan ribuan santri dari dalam dan luar negeri, dengan semangat menjunjung tinggi tradisi pesantren dan literasi keislaman klasik.
- Penulis :
- Aditya Yohan