Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pengamat: Peran Orang Tua Kunci Cegah Anak Terpapar Radikalisme di Media Sosial

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pengamat: Peran Orang Tua Kunci Cegah Anak Terpapar Radikalisme di Media Sosial
Foto: (Sumber: Aktivis Media Sosial Enda Nasution. ANTARA/HO-PMD BNPT.)

Pantau - Pengamat media sosial Enda Nasution menyatakan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi anak-anak dari paparan paham radikal di media sosial dan berbagai saluran digital.

Menurut Enda, tindakan preventif dari orang tua sangat krusial untuk menyaring konten intoleran dan radikal yang dapat diakses anak saat menggunakan internet.

"Narasi-narasi dengan muatan intoleransi, radikalisme, dan terorisme dapat direduksi daya rusaknya apabila anak-anak kita sudah dilengkapi atau diberikan imunitas terlebih dulu," ungkapnya.

Anak Rentan Terpapar Radikalisme Lewat Saluran Digital

Enda menjelaskan bahwa kehidupan anak-anak saat ini tidak terpisahkan dari teknologi digital, termasuk dalam mengakses media sosial dan games online.

Ia menyoroti bahwa platform populer seperti Roblox banyak digunakan anak-anak, dan dapat menjadi celah masuknya narasi radikal jika tidak diawasi dengan baik.

Berbagai pihak disebutnya memanfaatkan media sosial dan games online untuk menyebarkan paham radikal dan intoleran kepada anak-anak.

"Kecenderungan anak-anak menelan informasi dengan mentah, kemudian diperparah oleh pengawasan orang tua yang minim ketika mereka menggunakan gawai, menjadi 'lahan basah' bagi kelompok radikal," jelasnya.

Interaksi Langsung Jadi Solusi Pencegahan Efektif

Enda mendorong orang tua untuk membatasi akses anak ke media sosial dan secara aktif menyaring informasi yang dikonsumsi anak.

Salah satu cara yang dianggap efektif adalah memberikan lebih banyak ruang bagi anak untuk berinteraksi langsung, baik dengan orang tua maupun teman sebayanya.

"Risiko akan tetap ada, bisa saja anak kita terjatuh dan terluka ketika bermain di luar rumah, atau misalnya mungkin berkelahi dengan temannya sendiri," ujarnya.

"Peristiwa-peristiwa itu justru akan membentuk mereka secara fisik dan mental, serta membantu pendewasaan si anak ketika menghadapi permasalahan yang ia temukan di luar rumah," tambahnya.

Enda menegaskan bahwa seluruh aktivitas anak, baik di dunia nyata maupun digital, sebaiknya berada dalam pengawasan orang tua.

Dengan pemantauan yang konsisten, potensi anak terpapar paham radikal melalui media sosial dapat ditekan secara signifikan.

Penulis :
Aditya Yohan