
Pantau - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur membentuk Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) di Kantor Kecamatan Kramat Jati untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana kebakaran.
Kegiatan ini mencakup pembentukan struktur organisasi MKKG, pembagian tugas, serta simulasi penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
“Dalam kegiatan ini, kita lakukan pembentukan MKKG, pembagian tugas, serta simulasi penanggulangan kebakaran dan penyelamatan,” ujar salah satu petugas Sudin Gulkarmat.
MKKG: Tanggap Darurat dengan Tugas Terstruktur
MKKG dibentuk untuk meminimalkan risiko kebakaran, menjamin keselamatan jiwa, dan mengoptimalkan fungsi instalasi proteksi kebakaran di setiap gedung.
Struktur tim MKKG terdiri dari beberapa regu, yaitu:
- Kepala MKKG
- Regu Pemadaman
- Regu Pemandu Evakuasi
- Regu Komunikasi
- Regu Pengamanan Barang Berharga/Dokumen
- Regu P3K
- Regu Keamanan
- Regu Teknisi
MKKG bertujuan membentuk tim tanggap darurat internal gedung yang mampu menghadapi kebakaran dan situasi darurat lainnya secara cepat dan terorganisir.
“Melalui adanya pembagian tugas yang jelas dan tindakan saat kondisi darurat yang tidak tumpang tindih diharapkan dapat meminimalisir adanya korban jiwa maupun luka,” lanjutnya.
Petugas yang tergabung dalam MKKG akan menjalankan peran seperti evakuasi, pemadaman, pengamanan dokumen penting, hingga pertolongan pertama saat insiden terjadi.
Edukasi ASN dan Data Kasus Kebakaran Jakarta
Selain pembentukan MKKG, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan kebakaran kepada ASN di wilayahnya.
Sebanyak 30 peserta dari ASN sektoral, ASN kecamatan, dan Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) mengikuti kegiatan sosialisasi ini.
Pelaksana Tugas Kepala Seksi Pencegahan Sudin Gulkarmat Jaktim, Edi Parwoko, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik langsung.
Materi yang diberikan meliputi:
- Pengenalan perilaku api
- Cara pencegahan kebakaran
- Praktik memadamkan api menggunakan APAR dan karung basah
“MKKG sangat berperan saat kebakaran agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif,” ujar Edi.
Berdasarkan data Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, sejak Januari hingga pertengahan Juli 2025 tercatat 922 kasus kebakaran di wilayah Jakarta.
Jakarta Barat mencatat jumlah tertinggi dengan 260 kasus, disusul Jakarta Timur sebanyak 242 kasus.
Objek terbakar paling sering adalah bangunan perumahan (345 kejadian), bangunan umum dan perdagangan (197 kejadian), serta kendaraan (42 kejadian).
Sebanyak 61% penyebab kebakaran diduga berasal dari masalah kelistrikan, seperti:
- Komponen listrik yang tidak sesuai SNI
- Instalasi yang tidak memenuhi standar
- Kelalaian penggunaan listrik di rumah maupun perkantoran
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti