
Pantau - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa wacana pembangunan ulang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih belum mencapai kesimpulan final.
"Mungkin masih belum pada satu kesimpulan," ujar Dasco usai menghadiri sebuah acara di kompleks parlemen, Jakarta.
DPR RI, kata Dasco, telah meminta pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar untuk memperhatikan kondisi bangunan pesantren-pesantren lama yang rawan mengalami kerusakan.
Dasco menekankan bahwa pemerintah perlu memberi perhatian serius terhadap pesantren tua agar kejadian serupa tidak terulang.
"Bangunan pesantren yang sudah tua perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk mencegah kejadian berbahaya seperti yang terjadi di Ponpes Al Khoziny," ungkapnya.
Tragedi Ponpes Al Khoziny Picu Evaluasi Infrastruktur Pesantren
Ponpes Al Khoziny yang berada di Sidoarjo, Jawa Timur, diketahui telah berdiri sejak tahun 1920 dan kini menampung sekitar 1.200 santri.
Mushala di kompleks ponpes tersebut ambruk, menyebabkan 63 korban meninggal dunia.
"Soal ranah hukum kan itu urusan polisi, tapi yang penting kita memitigasi bagaimana pesantren yang ada tidak terjadi lagi seperti itu," kata Dasco.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan rencana pembangunan ulang gedung Ponpes Al Khoziny.
Menteri Dody menyebut bahwa proyek pembangunan ulang tersebut akan didanai melalui APBN, namun juga terbuka terhadap kemungkinan bantuan dari pihak swasta.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf