
Pantau - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menerima tambahan satu unit helikopter water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkuat penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.
Tambahan Helikopter untuk Perkuat Pemadaman Udara
Jenis helikopter yang diterima adalah EX-08033/Mi8 MTV-1 dan telah melalui proses pemeriksaan dokumen serta verifikasi oleh tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BNPB.
Dengan penambahan ini, Sumsel kini memiliki total lima helikopter water bombing dan dua helikopter patroli udara yang disiagakan untuk mendukung operasi pemadaman karhutla dari udara.
Helikopter yang baru diterima langsung digunakan dalam operasi pemadaman dengan melakukan delapan kali water bombing, atau setara 32 ribu liter air, di wilayah Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kebakaran di wilayah tersebut menyebabkan sekitar tiga hektare lahan terbakar.
Penambahan armada udara ini merupakan langkah antisipatif terhadap potensi karhutla, meskipun beberapa wilayah di Sumsel sudah mulai diguyur hujan.
Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, menyampaikan bahwa bantuan helikopter tersebut memang hanya berasal dari BNPB.
"Karena ini bantuan dari BNPB, maka kami hanya menerima helikopter dari mereka," ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa curah hujan belum merata di seluruh wilayah, sehingga potensi kebakaran masih cukup tinggi.
"Lebih baik kami tetap siaga sebelum kebakaran meluas," ia mengungkapkan.
Operasi Pemadaman Juga Dilakukan di PALI
Selain di OKI, operasi water bombing juga digelar di Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang juga mengalami karhutla.
Di lokasi tersebut, helikopter melakukan 20 kali pengeboman air untuk memadamkan lahan yang terbakar seluas satu hektare.
Meski telah dilakukan pemadaman intensif, hingga akhir operasi kondisi kebakaran di wilayah PALI masih mengeluarkan asap.
Pihak BPBD terus memantau situasi dan memastikan kesiapan personel serta armada udara tetap siaga.
- Penulis :
- Shila Glorya