billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dua Dapur Program Makan Bergizi Gratis di Karimun Dihentikan Sementara karena Kontaminasi Bakteri

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Dua Dapur Program Makan Bergizi Gratis di Karimun Dihentikan Sementara karena Kontaminasi Bakteri
Foto: (Sumber: Tampak depan sebuah dapur SPPG di Kota Batam, Kepri. ANTARA/Amandine Nadja.)

Pantau - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) menghentikan sementara dua dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun setelah hasil uji laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi bakteri.

Kepala Regional SPPG Kepri, Anindita Ayu, menyatakan bahwa hasil pemeriksaan dari Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur yang berlokasi di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureus dan escherichia coli.

"Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini keduanya sudah dihentikan sementara," ujarnya.

Dapur Tak Higienis Dihentikan, Sertifikasi Dipercepat

Dapur yang tidak memenuhi standar higienitas langsung dikenai sanksi berupa penghentian operasional sementara dan diwajibkan melakukan perbaikan sarana pengolahan makanan.

Sebagai langkah perbaikan menyeluruh, semua pengelola dapur MBG diinstruksikan untuk segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini guna memastikan peningkatan mutu dan keamanan pangan.

"Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan," tambah Anindita.

Saat ini, terdapat total 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 dapur yang berstatus operasional aktif, sementara sisanya masih dalam tahap persiapan.

Audit Khusus dan Koordinasi dengan Lembaga Pengawasan

Tim pusat dari SPPG akan melakukan peninjauan lapangan yang difokuskan khusus pada dapur-dapur yang ditemukan bermasalah.

"Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri," jelas Anindita.

Koordinasi terus dilakukan antara SPPG Kepri dengan Dinas Kesehatan serta Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan makanan bergizi yang disediakan aman dikonsumsi anak-anak.

"Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi," tegasnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf