
Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) berbentuk melingkar atau dikenal sebagai Jembatan Cincin Donat di kawasan Dukuh Atas rampung pada tahun 2026.
Pramono menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari penataan kawasan transit oriented development (TOD) yang bertujuan menghubungkan berbagai moda transportasi publik di pusat aktivitas warga ibu kota.
“Hari ini kami akan rapat hal tersebut secara khusus karena saya meminta kalau bisa dimulai segera supaya tahun 2026 itu sudah bisa diselesaikan,” ungkapnya.
Tingkatkan Konektivitas dan Kenyamanan Pejalan Kaki
Jembatan Cincin Donat ini ditargetkan mengintegrasikan akses antar moda transportasi seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan KRL di kawasan Dukuh Atas agar mobilitas pejalan kaki lebih aman dan nyaman.
Pramono menyebut konektivitas antarmoda di kawasan tersebut sebenarnya sudah cukup baik, namun belum maksimal khususnya bagi pengguna jalan kaki.
“Dan itu pasti manfaatnya besar sekali sehingga orang tidak perlu kehujanan atau keluar dahulu kemudian baru masuk, tetapi menggunakan cincin donat tadi untuk bisa pergi ke mana saja,” jelas Pramono.
Jembatan Akan Layani 70 Ribu Penumpang Per Hari
PT MRT Jakarta (Perseroda) sebelumnya telah mengumumkan rencana pembangunan Jembatan Cincin Donat yang akan dibangun di atas Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menyatakan bahwa jembatan ini akan menjadi simpul konektivitas antarmoda terbesar di Jakarta.
Jembatan ini dirancang untuk mengintegrasikan empat moda transportasi utama, yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodebek, KCI Commuter Line, dan kereta bandara.
Lebar jembatan diperkirakan mencapai 12 meter, terdiri dari tujuh meter jalur pejalan kaki dan lima meter untuk area komersial.
Diproyeksikan, jembatan ini akan melayani hingga 70.000 pergerakan penumpang setiap harinya.
- Penulis :
- Aditya Yohan