
Pantau - Program revitalisasi bangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Trituna Subang, Jawa Barat, membawa dampak positif besar terhadap semangat belajar siswa berkebutuhan khusus di sekolah tersebut.
Kondisi ruang kelas yang kini lebih layak, bersih, dan nyaman membuat siswa semakin termotivasi untuk belajar dan lebih fokus saat mengikuti pelajaran.
Kepala SLB Negeri Trituna, Lela Latifah, menyatakan bahwa suasana belajar berubah secara signifikan sejak program revitalisasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dilaksanakan.
“Siswa sangat antusias. Mereka lebih fokus dan senang berada di kelas karena ruangannya kini bersih, terang, dan nyaman,” ungkapnya.
Fasilitas Baru, Aksesibilitas Lebih Baik
Sebelum revitalisasi, sebagian besar ruang kelas mengalami kerusakan akibat kebocoran dan atap yang lapuk, terutama saat musim hujan, yang sering mengganggu proses belajar.
Dengan bantuan anggaran senilai Rp390 juta dari Kemendikdasmen, revitalisasi menghasilkan pembangunan empat ruang kelas baru, satu ruang pembelajaran khusus, satu ruang administrasi, serta satu toilet yang lebih layak.
Proses pembangunan juga melibatkan sekitar 60 persen tenaga kerja dari warga sekitar sekolah sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat lokal.
“Sekarang anak-anak belajar di ruang yang bersih dan sejuk. Guru juga lebih bersemangat karena fasilitas sudah menunjang kegiatan belajar-mengajar,” tambah Lela.
Saat ini, SLB Negeri Trituna melayani 146 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, yang didampingi oleh 22 tenaga pendidik.
Revitalisasi juga memperhatikan aspek aksesibilitas dengan penambahan tactile paving dan guiding block sebagai jalur penuntun bagi siswa tunanetra.
Disesuaikan untuk Semua Jenis Kebutuhan Khusus
Ruang pembelajaran di sekolah ini kini telah disesuaikan dengan berbagai jenis kebutuhan khusus, termasuk untuk siswa tunarungu, tunanetra, dan tunagrahita.
Penyesuaian ini memberikan ruang yang lebih adaptif agar siswa dapat belajar secara lebih mandiri.
Kemendikdasmen sendiri menargetkan seluruh program revitalisasi SLB di Indonesia selesai 100 persen pada akhir Desember 2025.
Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Saryadi, menyatakan bahwa proses percepatan revitalisasi tengah berlangsung dan menunjukkan progres signifikan di banyak daerah.
“Dari total 382 SLB yang ada, pada bulan Oktober ini kami menargetkan sekitar 216 sekolah telah mencapai kemajuan fisik 50 persen. Pada akhir Desember semua sudah selesai 100 persen sesuai arahan dari Pak Menteri Dikdasmen,” kata Saryadi.
- Penulis :
- Aditya Yohan