
Pantau - Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari saat ini tengah memburu lima pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) yang diduga sebagai pelaku penyerangan terhadap prajurit TNI di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, yang terjadi pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
Penyerangan itu mengakibatkan gugurnya satu prajurit Satgas Yonif 410/Alugoro, yaitu Prajurit Kepala (Praka) Amin Nurohman.
Brigadir Jenderal TNI Dian Hardiana selaku Kepala Staf Kodam XVIII/Kasuari mengungkapkan, "Lima orang pelaku yaitu Manfred, Emanuel Aimau, Barnabas Muuk, Frengky Orocomna, dan Simon Orocomna."
Kronologi Penyerangan di Kampung Moyeba
Insiden penyerangan terjadi saat personel Satgas Yonif 410/Alugoro melakukan kegiatan anjangsana atau kunjungan sosial kepada warga setempat.
Kegiatan tersebut berlangsung di Kampung Moyeba pada pukul 13.30 WIT ketika kelompok bersenjata tiba-tiba melakukan penyerangan.
Kelompok tersebut juga merampas satu pucuk senjata milik almarhum Praka Amin Nurohman.
Letnan Kolonel Infanteri J Daniel P Manalu, Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, menjelaskan bahwa aksi ini kembali menunjukkan ancaman nyata dari kelompok separatis terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil.
Langkah Pengamanan dan Penanganan
Kodam XVIII/Kasuari menegaskan tidak akan melakukan penebalan personel di Teluk Bintuni, namun semua langkah akan diambil sesuai prosedur yang berlaku.
"Kami akan menempuh semua tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ungkap Brigjen TNI Dian Hardiana.
Langkah pengamanan telah dilakukan, termasuk koordinasi dengan aparat keamanan lainnya untuk memastikan situasi tetap kondusif di wilayah terdampak.
Sementara itu, jenazah Praka Amin Nurohman telah dievakuasi dari Teluk Bintuni dan diterbangkan ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah, melalui Bandar Udara Rendani Manokwari pada Senin pagi.
- Penulis :
- Arian Mesa