
Pantau - Perum Bulog akan menerima tambahan anggaran sebesar Rp5 triliun dari pemerintah untuk membangun 100 gudang baru di berbagai wilayah Indonesia guna memperkuat infrastruktur penyimpanan pangan nasional.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa pembangunan ini merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Itu perintah dari Pak Presiden Prabowo Subianto seperti itu. Jadi total anggaran yang diberikan oleh Bapak totalnya ada Rp5 triliun untuk 100 gudang," ungkapnya.
Fokus Pembangunan di Daerah Lumbung Pangan
Pembangunan gudang difokuskan di kabupaten dan kota yang menjadi lumbung pangan, tetapi belum memiliki fasilitas penyimpanan hasil pertanian seperti padi dan jagung.
Program ini dirancang agar hasil panen dapat langsung terserap dan tersimpan, serta mendukung ketahanan pangan nasional.
Bulog memprioritaskan wilayah dengan potensi pertanian besar, seperti Kabupaten Dompu di Nusa Tenggara Barat yang dikenal sebagai sentra produksi jagung, namun belum memiliki gudang penyimpanan.
"Contoh lagi di kabupaten yang produksi padi, tapi tidak ada gudangnya. Nah itu kita bangunkan. Itu perintah dari Pak Presiden seperti itu," jelas Rizal.
Setiap gudang akan memiliki kapasitas antara 1.000 ton hingga 3.500 ton, disesuaikan dengan luas lahan dan volume panen di masing-masing wilayah.
Perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan data dari Bulog, Kementerian Pertanian, dan pemerintah daerah agar pembangunan tepat sasaran dan efisien.
Target Rampung Sebelum Panen Raya
Pembangunan 100 gudang dijadwalkan mulai terealisasi sebelum panen raya yang berlangsung antara Maret hingga Mei.
"Bulan Maret, insya Allah gudang-gudang ini bisa terbangun, sehingga panen raya Maret sampai dengan Mei nanti bisa masuk ke gudang baru," ia mengungkapkan.
Saat ini Bulog memiliki 1.555 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, dan tambahan 100 gudang baru ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan nasional secara signifikan.
- Penulis :
- Arian Mesa