
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya mewujudkan kesejahteraan pesantren dan rumah ibadah di seluruh Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat internal Kementerian Agama (Kemenag) yang digelar di Kantor Pusat Kemenag, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Data Akurat Jadi Kunci Penyaluran Bantuan
Dalam arahannya, Menag menekankan bahwa validasi dan pengelolaan data lapangan yang akurat menjadi kunci utama dalam penyaluran bantuan serta perencanaan kebijakan yang efektif.
Ia mencontohkan kasus Pondok Pesantren Al Khoziny yang baru saja mengalami musibah, dan menegaskan pentingnya keakuratan data korban sebelum pemberian bantuan dilakukan.
Menurut Nasaruddin, pemetaan kondisi fisik pesantren dan rumah ibadah di seluruh Indonesia merupakan tanggung jawab bersama seluruh jajaran Kemenag, termasuk unit di daerah.
Ia menginstruksikan agar para penyuluh agama dilibatkan aktif dalam proses pengumpulan data dan pembinaan di lapangan.
Pemantauan dilakukan untuk menentukan kondisi bangunan — layak, rusak ringan, atau rusak berat — dengan melibatkan satuan kerja (satker) dan pengelola rumah ibadah.
"Jangan sampai kita terlambat mengambil langkah karena lemahnya data di lapangan," ujarnya.
Perhatian terhadap Aspek Moral dan Lingkungan
Menag juga menekankan bahwa setiap pengajuan bantuan atau renovasi bangunan harus memenuhi standar formal, termasuk Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Langkah tersebut bertujuan agar pembangunan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan maupun keselamatan santri dan jamaah.
Ia menegaskan bahwa perhatian terhadap pesantren dan rumah ibadah bukan hanya tanggung jawab struktural, tetapi juga moral dan spiritual, mengingat pesantren berperan sebagai benteng moral bangsa.
"Kesejahteraan pesantren dan rumah ibadah bukan hanya soal fisik bangunan, tapi juga memastikan lembaga keagamaan menjadi tempat yang aman, nyaman, dan layak bagi santri, pengajar, maupun jamaah," tutur Menag.
Rapat yang dihadiri pejabat eselon I dan II Kemenag tersebut juga membahas tindak lanjut bantuan sosial keagamaan, pembangunan rumah ibadah, serta penguatan data kelembagaan keagamaan di daerah.
Menutup arahannya, Menag menekankan pentingnya sinergi lintas unit kerja dan koordinasi berkelanjutan agar setiap kebijakan Kemenag benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf