billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BRIN Klarifikasi Pengalihan Akses Jalan di Kawasan Sains B.J. Habibie: Demi Keamanan Fasilitas Vital Nasional

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

BRIN Klarifikasi Pengalihan Akses Jalan di Kawasan Sains B.J. Habibie: Demi Keamanan Fasilitas Vital Nasional
Foto: Ilustrasi. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko (kiri) bersama Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto (kanan), di sela-sela kegiatan temu bisnis industri strategis pertahanan berbasis riset dan inovasi di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Tangerang Selatan, Banten, Senin 21/4/2025 (sumber: ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Pantau - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan bahwa tidak ada penutupan jalan akses di Kawasan Objek Vital Nasional (Obvitnas) di Kawasan Sains dan Teknologi B.J. Habibie, Serpong, Tangerang Selatan, melainkan hanya pengalihan ke jalur baru yang dibangun oleh BRIN.

Langkah pengalihan ini bertujuan memperkuat keamanan, keselamatan, dan kelancaran operasional fasilitas teknologi dan nuklir yang berada di dalam kawasan tersebut.

"Pengalihan ini sangat penting untuk memastikan integrasi kawasan dan mencegah risiko akses ilegal yang dapat membahayakan fasilitas vital negara. Jalan lingkar luar telah kami siapkan sebagai jalur alternatif yang memenuhi standar jalan tingkat provinsi," ungkap Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko.

Penetapan Sebagai Obvitnas Dasari Kebijakan Strategis

Pengalihan jalan ini merupakan tindak lanjut dari penetapan Kawasan Sains dan Teknologi B.J. Habibie sebagai Obvitnas, sesuai Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 dan Keputusan Kepala BRIN Nomor 191/I/HK/2024.

Status Obvitnas menunjukkan bahwa kawasan tersebut memerlukan pengamanan tingkat tinggi karena di dalamnya terdapat fasilitas penting seperti instalasi nuklir, area pengembangan roket dan propelan, serta laboratorium berstandar internasional.

Selain itu, BRIN menegaskan bahwa pengalihan jalan juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam mendukung pengembangan teknologi nuklir di masa mendatang.

Mulai tahun 2026, BRIN berencana membangun reaktor baru dan fasilitas cyclotron yang akan meningkatkan aktivitas serta risiko operasional di kawasan tersebut.

BRIN Fasilitasi Warga dan Perkuat Koordinasi Pemerintah Daerah

BRIN menyatakan telah memfasilitasi kebutuhan warga yang terdampak akibat perubahan akses jalan ini.

" Kami memahami kekhawatiran warga, terutama pelaku usaha kecil di sekitar kawasan. Oleh karena itu, BRIN membuka peluang kemitraan agar dampak ekonomi bisa diminimalkan," ia mengungkapkan.

Hingga Selasa, 14 Oktober 2025, pengalihan jalan belum sepenuhnya diberlakukan karena BRIN masih mengutamakan proses koordinasi dengan berbagai pihak.

Koordinasi tersebut mencakup Gubernur Banten, Gubernur Jawa Barat, serta Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Hal-hal teknis seperti pemeliharaan jalan lingkar luar, pemasangan marka, lampu penerangan jalan umum, dan rambu peringatan juga telah menjadi bagian dari koordinasi bersama.

"BRIN berharap kawasan KST B.J. Habibie dapat beroperasi secara optimal sebagai pusat riset nasional yang aman, tertata, dan mendukung pencapaian Indonesia sebagai negara berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi," tambahnya.

Penulis :
Shila Glorya