Pantau - Bea Cukai di berbagai daerah menggelar sejumlah kegiatan kolaboratif bersama instansi pemerintah dan lembaga lainnya untuk memperkuat hubungan kelembagaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan hukum serta perlindungan konsumen.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan wujud nyata Bea Cukai sebagai institusi yang adaptif dan terbuka.
"Bea Cukai terus membuka ruang sinergi dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah, aparat penegak hukum, maupun pelaku industri. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat menciptakan ekosistem perdagangan dan industri yang sehat, aman, serta berdaya saing tinggi," ujarnya.
Kunjungan TNI AU dan Talkshow Edukasi Masyarakat
Pada 7 Oktober 2025, Bea Cukai Makassar menerima kunjungan dari Komandan Operasi Udara II Lanud Sultan Hasanuddin, I Dewa Gede Dwijatmika.
Kunjungan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat komunikasi, kerja sama, serta soliditas antar lembaga negara.
Bea Cukai Makassar berharap kerja sama ini mendukung pelaksanaan tugas masing-masing institusi demi menjaga kepentingan nasional.
Selanjutnya, pada 9 Oktober 2025, Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan bersama RRI Pro 1 Makassar mengadakan talkshow bertajuk “Memerangi Barang Palsu dan Ilegal” yang disiarkan langsung melalui frekuensi 94.4 FM.
Acara ini menghadirkan Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagsel Djaka Kusmartata, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan Ahmadi Akil, Pengamat Hukum Pidana Universitas Bosowa Makassar Prof. Dr. Ruslan Renggong, dan Ketua YLKI Sulsel Ambo Masse.
Djaka Kusmartata menegaskan perlunya kolaborasi berbagai pihak untuk memberantas peredaran barang ilegal seperti rokok dan narkotika.
Ahmadi Akil menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah kepada pelaku usaha agar tetap kompetitif menghadapi maraknya barang palsu.
Prof. Ruslan menyebut bahwa keberhasilan pemberantasan bergantung pada komitmen aparat hukum.
Ambo Masse menyoroti pentingnya perlindungan konsumen melalui pemenuhan standar barang.
Edukasi Impor Kosmetik dalam Industri Kecantikan
Di Tangerang, Bea Cukai Banten turut serta dalam seminar bertajuk “Solusi Terpadu: Sinergi Regulator untuk Revolusi Industri Kecantikan Indonesia” dalam ajang Cosmobeaute 2025 yang berlangsung pada 9–11 Oktober 2025 di ICE BSD.
Kepala Seksi Perizinan dan Fasilitas III Bea Cukai Banten, Mukmin Setyo Sudarmo, memaparkan prosedur impor kosmetik melalui barang kiriman maupun barang bawaan penumpang.
Ia menjelaskan bahwa kosmetik termasuk barang dengan ketentuan larangan dan/atau pembatasan (lartas), yang pengaturannya berada di bawah kewenangan BPOM.
Namun, untuk penggunaan pribadi dalam jumlah terbatas, izin lartas dapat dikecualikan dengan pengisian formulir sesuai prosedur yang berlaku.
Seminar ini juga menghadirkan narasumber dari BPOM, BPJPH, LPPOM, dan Perkosmi, yang membahas tantangan serta strategi pengembangan industri kecantikan nasional.
Bea Cukai Banten menegaskan perannya sebagai fasilitator perdagangan sekaligus pengawas arus barang agar sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Budi Prasetiyo menutup rangkaian kegiatan dengan menekankan bahwa sinergi lintas sektor merupakan fondasi penting dalam membangun kepercayaan publik.
"Kolaborasi seperti ini bukan hanya mempererat hubungan kelembagaan, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap peran Bea Cukai dalam menjaga keamanan, mendorong industri nasional, dan melindungi masyarakat," tutupnya.
- Penulis :
- Shila Glorya
