
Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memulai pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II di 104 lokasi di seluruh Indonesia sebagai lanjutan dari program pengembangan infrastruktur pendidikan nasional.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa pembangunan ini merupakan komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul.
"Pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul. Kementerian PU ingin memastikan fasilitas pendidikan ini dibangun secara cepat dan berkualitas," ungkapnya.
Target Tampung 112 Ribu Siswa, Prioritaskan Anak dari Keluarga Miskin
Sekolah Rakyat Tahap II dirancang untuk menampung total 112.320 siswa melalui 3.744 rombongan belajar (rombel).
Rinciannya adalah 1.872 rombel untuk jenjang SD yang menampung 56.160 siswa, 936 rombel jenjang SMP untuk 28.080 siswa, serta 936 rombel jenjang SMA yang juga menampung 28.080 siswa.
Pembangunan dimulai melalui proses lelang sejak September 2025 dan ditargetkan selesai sebelum tahun ajaran 2026/2027.
Lokasi pembangunan berada di atas lahan seluas 5 hingga 10 hektare yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis dan berasrama yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya yang tercatat dalam desil 1 dan desil 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah Dilengkapi Fasilitas Lengkap dan Desain Ramah Anak
Setiap Sekolah Rakyat akan dilengkapi fasilitas pendidikan yang lengkap, seperti ruang kelas berbasis teknologi, laboratorium keterampilan, perpustakaan dan pusat pembelajaran digital, kantin dan dapur sehat, klinik kesehatan siswa, lapangan olahraga, ruang kegiatan ekstrakurikuler, serta area hijau atau lansekap.
Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis menekankan tiga prinsip utama dalam desain bangunan, yaitu ruang yang sehat, aman, dan inspiratif.
Desain bangunan juga memperhatikan efisiensi energi, daya tahan terhadap cuaca ekstrem, serta kemampuan beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar.
Fasilitas ini akan terintegrasi dengan teknologi untuk mendorong pembelajaran yang kreatif dan partisipatif, sejalan dengan arah transformasi pendidikan nasional.
Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang untuk menumbuhkan penguasaan akademik, karakter, jiwa kepemimpinan, dan keterampilan hidup, dengan tujuan utama memutus mata rantai kemiskinan antar generasi.
Sebelumnya, Kementerian PU telah menyelesaikan renovasi 165 Sekolah Rakyat Rintisan Tahap I, yang terdiri atas Tahap IA sebanyak 63 lokasi mulai digunakan 14 Juli 2025, Tahap IB sebanyak 37 lokasi pada 15 Agustus 2025, dan Tahap IC sebanyak 65 lokasi yang dimanfaatkan mulai 1 September 2025.
Dengan pencapaian ini, pemerintah berharap pembangunan Tahap II dapat memperluas akses pendidikan bermutu bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu serta memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berkeadilan.
- Penulis :
- Leon Weldrick