billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Prabowo Perintahkan TNI Kawal Jaksa Sita 100.000 Hektare Sawit Ilegal, Blokade Bangka-Belitung untuk Setop Penyelundupan Tima

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Prabowo Perintahkan TNI Kawal Jaksa Sita 100.000 Hektare Sawit Ilegal, Blokade Bangka-Belitung untuk Setop Penyelundupan Tima
Foto: (Sumber: Suasana sesi dialog Presiden Prabowo Subianto (di atas panggung, kiri) dan Pemimpin Utama Grup Forbes, Steve Forbes (di atas panggung, kanan) dalam puncak acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025). ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto..)

Pantau - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI untuk mengawal Kejaksaan dalam proses penyitaan dua lahan sawit ilegal seluas 100.000 hektare yang telah dinyatakan melanggar hukum oleh Mahkamah Agung sejak 18 tahun lalu namun tak kunjung dieksekusi.

Tegas Sita Sawit Ilegal yang Mangkrak 18 Tahun

Dalam dialog bersama Steve Forbes pada ajang Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025, Prabowo menyampaikan bahwa negara telah kecolongan selama hampir dua dekade.

"Perkebunan yang pertama luasnya 50.000 hektare, yang kedua 50.000 hektare, dan keduanya melanggar hukum 18 tahun yang lalu. Ada putusan Mahkamah Agung yang memerintahkan negara menyita dua perkebunan tersebut. 18 tahun yang lalu, putusan Mahkamah Agung itu tidak dieksekusi selama 18 tahun", ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa Jaksa Agung ST Burhanuddin telah melaporkan alasan belum dilaksanakannya eksekusi tersebut.

Menanggapi hal itu, Presiden langsung menginstruksikan langkah tegas.

"Saya perintahkan TNI: Kalian kawal Kejaksaan! Kawal Badan Pemeriksa Keuangan! Lindungi mereka! Kalian datang ke sana dan sita. Kami pun mengambil alih 100.000 hektare lahan perkebunan itu, dan tak ada masalah", tegasnya.

Prabowo menyatakan bahwa penegakan hukum merupakan komitmen pemerintah.

"Jadi, menurut saya ini catatan penting, pemerintah harus menegakkan hukum, dan saya bertekad menegakkan hukum", ujarnya.

Presiden juga menyebut bahwa pemerintah saat ini telah berhasil mengambil alih sekitar 3,7 juta hektare perkebunan sawit ilegal di berbagai wilayah Indonesia.

Blokade Bangka-Belitung untuk Hentikan Penyelundupan Timah

Selain menindak sawit ilegal, Presiden Prabowo juga mengungkap upaya memberantas tambang timah ilegal di wilayah Bangka dan Belitung.

Ia menerima laporan bahwa terdapat sekitar 1.000 tambang timah ilegal di dua pulau tersebut, yang menyebabkan Indonesia kehilangan hingga 80 persen dari total produksi timah yang ditambang.

"Saya tegaskan ini harus setop! Saya pun memerintahkan ada program pelatihan di perairan Pulau Bangka dan Pulau Belitung, yang melibatkan kapal-kapal tempur, pesawat, helikopter, drone. Kami pun memblokade dua pulau ini. Tidak boleh ada kapal yang masuk dan keluar tanpa dicek dan kita ketahui apa isinya, dan dengan itu kami berhasil menghentikan penyelundupan", ia mengungkapkan.

Prabowo juga menceritakan bagaimana satu sampan yang mencoba menembus blokade akhirnya disita.

"Tetapi kami menemukan ada timah di dalam sampan itu. Bisa dibayangkan? Kami pun langsung menyitanya", ujarnya.

Presiden optimistis bahwa dengan langkah-langkah tegas yang dilakukan secara konsisten, negara dapat menyelamatkan potensi kerugian bernilai miliaran dolar AS.

Ia juga memperkirakan produksi timah nasional akan meningkat pada tahun-tahun mendatang sebagai dampak langsung dari penindakan ini.

Penulis :
Ahmad Yusuf