
Pantau - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho menegaskan komitmen Korlantas untuk mempercepat transformasi organisasi berdasarkan nilai Presisi, yakni prediktif, responsibilitas, transparansi, dan berkeadilan.
Komitmen ini bertujuan menjadikan Korlantas sebagai institusi yang unggul, modern, dan digital di era kepolisian yang semakin dinamis.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Bagian Perencanaan dan Administrasi (Kabagrenmin) Korlantas Polri, Kombes Pol Dr. I Made Agus Prasatya, dalam Rapat Koordinasi Bagrenmin Korlantas Polri Tahun 2025 yang digelar di Bogor.
Kakorlantas menekankan bahwa arah transformasi tersebut sejalan dengan kebijakan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo melalui konsep Beyond Trust Presisi.
"Transformasi organisasi diwujudkan dengan membesarkan organisasi melalui prestasi dan pelayanan Polri dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas)," ungkapnya.
Penguatan Program dan Layanan Digital
Dalam aspek transformasi operasional, Korlantas Polri memperkuat sejumlah program unggulan, di antaranya Polantas Menyapa dan Digitalisasi Korlantas Polri.
Di bidang pelayanan publik, transformasi diwujudkan melalui digitalisasi di berbagai lini layanan, seperti Samsat, Satpas, dan sistem penegakan hukum berbasis teknologi electronic traffic law enforcement (ETLE).
Transformasi dalam hal pengawasan juga menjadi prioritas melalui kehadiran pimpinan di lapangan guna memastikan pelaksanaan tugas berjalan optimal dan seluruh anggota mendapatkan dukungan sistem kerja yang memadai.
Etika dan Gaya Hidup Polantas Jadi Sorotan
Selain transformasi digital, aspek etika turut menjadi perhatian Korlantas.
Kabagrenmin Korlantas, Kombes Pol I Made Agus Prasatya, memberikan arahan kepada seluruh jajaran polisi lalu lintas untuk menjauhi gaya hidup hedonisme.
Ia menegaskan bahwa hedonisme, yang identik dengan kemewahan berlebihan dan perilaku konsumtif, bertentangan dengan jati diri Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
"Citra Polri dibangun dari kesederhanaan, integritas, dan pengabdian, bukan dari kemewahan atau kemegahan. Hindari perilaku yang dapat mencederai kepercayaan publik," ia mengungkapkan.
Ia juga mengingatkan agar anggota Polri membimbing keluarganya untuk tidak memamerkan kekayaan di media sosial.
"Pamer kendaraan mewah, perhiasan, atau gaya hidup berlebihan di media sosial bukanlah kebanggaan, tetapi bisa menciptakan jarak dengan rakyat. Kita ini pengabdi negara, bukan figur publik yang mengejar popularitas," ujarnya.
- Penulis :
- Shila Glorya