
Pantau - Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, menyampaikan bahwa pengabdian para pegawai purnabakti menjadi contoh penting dalam upaya peningkatan layanan di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR.
Penghormatan untuk Dedikasi Puluhan Tahun
Dalam acara pelepasan pegawai purnabakti periode November–Desember, Indra menilai bahwa kontribusi para pegawai senior telah membentuk fondasi kemajuan organisasi.
Menurutnya, pengalaman mereka mencerminkan keberhasilan Setjen DPR dalam menyederhanakan pelayanan kepegawaian, termasuk dalam aspek administrasi pensiun.
Ia menjelaskan bahwa saat ini proses administrasi pensiun telah menjadi lebih efisien dan mudah diakses oleh pegawai.
"Transformasi tidak harus rumit. Yang penting bermanfaat, mudah dirasakan, dan tidak jelimet. Pengabdian Bapak-Ibu adalah teladan bagi kami dalam memperbaiki layanan", ungkapnya.
Indra menambahkan bahwa pelepasan purnabakti bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk penghormatan atas puluhan tahun pengabdian yang telah dijalani para pegawai.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun para pegawai telah memasuki masa pensiun, hubungan kekeluargaan dengan instansi tetap akan terjaga.
"Kami melepas Bapak-Ibu dengan penuh hormat dan doa terbaik. Silaturahmi tidak akan putus. Setjen DPR selalu menjadi rumah bagi para purnabakti", ia mengungkapkan.
Daftar Pegawai Purnabakti dan Pesan Perpisahan
Sebanyak 9 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Setjen DPR RI resmi memasuki masa purnabakti pada periode November–Desember, antara lain:
- Drs. Mohammad Djazuli, M.Si.
- Mahyaruddin Harahap, S.Sos., M.M.
- Bajuri
- Yat Afianta Sisyadi
- Nofia Dewita, S.S., M.Si.
- Khaerudin
- Achmad Ridho, S.E.
- Marsino
- Sri Istari
Perwakilan purnabakti, Drs. Mohammad Djazuli, M.Si., menyampaikan rasa terima kasih mewakili seluruh pegawai yang dilepas.
Ia mengungkapkan bahwa perjalanan pengabdian dari masa CPNS hingga purnabakti adalah pengalaman yang sangat berharga dan membekas.
" Kami bangga pernah menjadi bagian dari Setjen DPR. Semoga seluruh pengabdian kami dicatat sebagai amal ibadah, dan kami mohon dimaafkan atas segala kekurangan", ujarnya.
Djazuli juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama bertugas, serta menyatakan rasa bangganya pernah menjadi bagian dari lembaga legislatif tersebut.
- Penulis :
- Arian Mesa






