billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

TNI Rebut Kampung Soanggama dari OPM Setelah Kontak Senjata Selama Beberapa Jam di Intan Jaya

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

TNI Rebut Kampung Soanggama dari OPM Setelah Kontak Senjata Selama Beberapa Jam di Intan Jaya
Foto: Arsip foto- Komandan Operasi OPM Kodap XII Mayu Waliya tewas dalam kontak tembak dengan personel Satgas Habema, Senin (6/10) di Kabupaten Lanny Jaya (sumber: Satgas Habema)

Pantau - TNI berhasil merebut kembali Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua, dari tangan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam sebuah operasi militer yang berlangsung pada Rabu, 15 Oktober 2025.

Kronologi Perebutan Kampung Soanggama

Komandan Satgas Media Komando Operasi (Koops) Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, menjelaskan bahwa operasi ini dilakukan oleh TNI melalui Komando Operasi Habema Kogabwilhan III.

Dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta pada Kamis, dijelaskan bahwa Satgas Habema bergerak menuju Kampung Soanggama pada malam hari, Selasa, 14 Oktober 2025.

Pasukan tiba di wilayah kampung pada Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WIT.

Sesaat setelah kedatangan pasukan TNI, kelompok separatis OPM langsung melakukan penyerangan sehingga kontak senjata pun tak terhindarkan.

Kontak senjata berlangsung selama beberapa jam hingga akhirnya TNI berhasil meredam serangan dari pihak OPM.

"Pada pukul 12.00 WIT situasi berhasil dikuasai dan kelompok OPM berhasil dipukul mundur," ungkap Iwan.

TNI Amankan Kampung dan Sita Barang Milik OPM

Dari total 30 anggota OPM yang menguasai kampung, 14 orang dinyatakan tewas dalam kontak senjata, sementara sisanya diduga melarikan diri ke arah hutan.

Setelah memastikan kondisi aman, Satgas langsung bergerak masuk ke dalam kampung untuk menjamin keselamatan warga sipil.

Iwan menegaskan bahwa tidak ada warga sipil yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

TNI kemudian melakukan penyisiran di sejumlah titik kampung dan menyita berbagai barang milik kelompok OPM.

"Kita menyita satu pucuk senjata api rakitan dan empat senapan angin, munisi berbagai kaliber satu, alat bidik Simons, satu teropong Newcon," ia mengungkapkan.

"Kita juga menyita dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan milik kelompok separatis," tambahnya.

Iwan menegaskan bahwa operasi ini merupakan bentuk komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan negara dan melindungi masyarakat dari ancaman separatisme.

Penulis :
Shila Glorya