
Pantau - Pendidikan lingkungan sejak usia dini dinilai sebagai investasi penting untuk membentuk kesadaran generasi muda dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan, sebagaimana disampaikan dalam kegiatan “Generasi #BijakPlastikSejakDini, Anak Hebat Peduli Lingkungan” yang digelar oleh Mondelez Indonesia pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Kolaborasi Sekolah, Pemerintah, dan Dunia Usaha Wujudkan Ekonomi Sirkular
Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular KLH, Agus Rusly, menyatakan bahwa anak-anak perlu diajarkan untuk menjadi bagian dari solusi atas persoalan lingkungan.
"Dengan menanamkan karakter bijak plastik sejak dini, anak-anak diajak memahami bahwa mereka bagian dari solusi besar ekonomi sirkular nasional," ungkap Agus.
Mondelez Indonesia dalam keterangannya pada Senin, 20 Oktober 2025, juga menegaskan pentingnya integrasi edukasi lingkungan ke dalam proses belajar di sekolah agar kebiasaan positif tumbuh secara alami.
Agus menambahkan bahwa perubahan pola pikir terhadap sampah harus dimulai dari rumah dan lingkungan sekolah, karena keduanya merupakan ruang pembelajaran sosial utama bagi anak-anak.
Dukungan juga datang dari Dr. Khamim dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menyebut program ini sejalan dengan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, terutama dalam membentuk kebiasaan bermasyarakat.
"Setiap individu perlu diajarkan untuk tidak hanya peduli pada diri sendiri, tetapi juga terhadap kesejahteraan bersama dan kelestarian lingkungan," ujarnya.
Libatkan Ribuan Siswa, Program Sukses Kelola Puluhan Ton Sampah
Program #BijakPlastikSejakDini telah dijalankan sejak tahun 2021 dan fokus pada pengurangan, penggunaan ulang, dan daur ulang sampah plastik di kalangan siswa sekolah dasar.
Salah satu kegiatan utamanya adalah penerapan bank sampah sekolah sebagai media belajar langsung tentang manajemen sampah.
Hingga Oktober 2025, program ini telah diterapkan di 12 sekolah mitra dan melibatkan lebih dari 5.700 siswa.
Melalui program ini, telah berhasil dikumpulkan dan dikelola sebanyak 27,5 ton sampah plastik serta 56,7 ton sampah lain dari berbagai jenis.
Plt. Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup KLH, Siti Mariam, menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam penanganan sampah.
"Program seperti ini memperkuat upaya bersama dalam menumbuhkan kebiasaan bijak plastik yang berkelanjutan," ujarnya.
Dampak positif juga dirasakan langsung oleh pihak sekolah. Kepala SDN Pesanggrahan 09 Pagi Jakarta Selatan, Yunita Monike Rahmi Siregar, menyampaikan bahwa siswa mulai menunjukkan perubahan perilaku.
"Dengan dukungan guru dan orang tua, anak-anak mulai terbiasa memilah sampah dan menabung di bank sampah sekolah. Perubahan kecil ini kami harap bisa terbawa hingga mereka dewasa," jelas Yunita.
Sementara itu, Country Lead Corporate & Government Affairs Mondelez Indonesia, Marfusita Hamburgiwati, menyatakan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pembangunan karakter cinta lingkungan.
"Anak-anak adalah aset bangsa. Dengan menanamkan kebiasaan bijak plastik sejak dini, kita menyiapkan generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya," tuturnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan