
Pantau - Gianyar, 20-10-2025 – Ratusan relawan dari komunitas pecinta lingkungan, pelaku pariwisata, dan unsur pemerintah daerah bahu-membahu membersihkan tumpukan sampah sisa banjir bandang di aliran Sungai Campuhan, Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali.
Aksi bersih-bersih ini diinisiasi oleh organisasi lingkungan Sungai Watch sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana dan pencegahan banjir susulan.
Kepala Regional Bali Sungai Watch, Darma Sanjaya, menekankan pentingnya kolaborasi dalam kegiatan ini.
"Upaya pembersihan sampah ini membutuhkan peran banyak pihak agar bencana banjir tidak terulang," ungkapnya.
Sampah Plastik hingga Kayu dan Bambu Berserakan
Relawan terjun langsung ke sungai yang memiliki kedalaman sekitar satu meter dengan membawa karung jaring untuk memungut sampah plastik seperti botol dan styrofoam.
Sampah organik berukuran besar seperti kayu dan bambu juga diangkat dari aliran sungai karena dinilai berkontribusi terhadap sedimentasi yang menyebabkan sungai menjadi dangkal.
"Sampah organik berukuran besar itu juga harus diangkat dari sungai karena menghambat laju air dan membuat adanya sedimentasi sehingga sungai menjadi dangkal," jelas Darma.
Sampah plastik yang telah dikumpulkan akan dipilah dan diolah kembali oleh Sungai Watch di gudang sortir yang tersebar di Bali.
Sementara itu, sampah kayu dan bambu dikumpulkan di dekat sungai untuk kemudian diangkut ke tempat pengelolaan akhir.
Kawasan Sungai Campuhan sendiri merupakan salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang yang terjadi pada September lalu.
Dukungan Pelaku Pariwisata dan Hasil Pembersihan
Wakil Ketua Umum Asosiasi General Manager Hotel Indonesia (IHGMA), Yoga Iswara, menyampaikan bahwa terdapat 11 komunitas pelaku pariwisata yang ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut.
"Kami bantu membersihkan sampah khususnya menyasar titik yang belum tersentuh," ujarnya, seraya berharap aksi ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Berdasarkan data Sungai Watch, sejak awal aksi bersih-bersih pada Rabu (10/9) hingga pemulihan Jumat (17/10), sebanyak 25 ton sampah plastik telah dikumpulkan dari 21 titik pembersihan.
Jumlah tersebut belum termasuk volume sampah organik seperti kayu dan bambu yang masih dalam proses pengangkutan.
Sebagai informasi, banjir bandang sebelumnya melanda tujuh kabupaten/kota di Bali secara bersamaan dan menyebabkan 18 korban jiwa serta empat korban lainnya masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
- Penulis :
- Aditya Yohan