Pantau - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan kesiapan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas taktis ringan jenis Maung bagi para menteri dan wakil menteri.
Kendati demikian, penyaluran anggaran tersebut akan menyesuaikan kesiapan industri dalam negeri, khususnya PT Pindad selaku produsen utama kendaraan Maung.
Purbaya menegaskan bahwa pemerintah sebenarnya telah menganggarkan dana pengadaan kendaraan ini pada tahun 2025.
Namun, proses pelaksanaannya tertunda lantaran kapasitas produksi PT Pindad belum mampu memenuhi kebutuhan.
"Tahun ini harusnya ada (anggaran), tapi rupanya kapasitasnya (PT Pindad) belum cukup. Jadi, (anggaran) dibalikkan tahun ini," ungkapnya.
Rencana Dicanangkan Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan rencana pengadaan kendaraan Maung secara luas dalam pidato pengantar Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara pada Senin, 20 Oktober 2025.
Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia telah mampu memproduksi kendaraan jip yang digunakan oleh pejabat pemerintahan dan perwira TNI.
"Jadi sekarang pejabat-pejabat kita, perwira-perwira kita bangga kita tidak pakai jip buatan negara lain. Kita pakai jip buatan Indonesia sendiri. Komandan pasukan kita, kalau naik kendaraan pimpin pasukan dia bangga dia pakai jip buatan Indonesia," ujar Presiden.
Ia juga menekankan pentingnya penggunaan kendaraan Maung di lingkungan pemerintahan dan militer sebagai bentuk kebanggaan nasional.
"Dan sebentar lagi saudara-saudara harus pakai Maung semua. Saya enggak mau tahu, yang mobil-mobil bagus pakai kalau libur saja. Ya pada saat saya enggak panggil kau bolehlah kau pakai mobil itu," tambahnya.
Target Mobil Nasional Dalam 3 Tahun
Dalam pidato yang sama, Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan kehadiran mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun ke depan.
Pemerintah disebut telah menyiapkan alokasi dana dan lahan untuk membangun pabrik mobil nasional.
Tim pengembang juga sedang bekerja untuk menyiapkan seluruh kebutuhan proyek tersebut, sebagai bagian dari langkah strategis memperkuat industri otomotif dalam negeri.
"Tergantung industrinya. Kalau saya kan targetkan uangnya ada. Nanti kalau saya masuk ke industri, dibilang ikut campur. Tapi kami siap," tegas Purbaya terkait kesiapan anggaran dari Kementerian Keuangan.
- Penulis :
- Arian Mesa
