billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Tegaskan Komitmen terhadap Reformasi Regulasi dan Transformasi Digital di Forum APEC Korea Selatan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Indonesia Tegaskan Komitmen terhadap Reformasi Regulasi dan Transformasi Digital di Forum APEC Korea Selatan
Foto: (Sumber: Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti​​​​​​​ (dua dari kanan) berbicara dalam Pertemuan Tingkat Menteri Reformasi Struktural Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Structural Reform Ministerial Meeting (SRMM) di Incheon, Korea Selatan, Rabu (22/10/2025). ANTARA/HO-Kemendag.)

Pantau - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menegaskan komitmen Indonesia dalam menerapkan praktik regulasi yang baik (good regulatory practices/GRP) dalam Pertemuan Tingkat Menteri Reformasi Struktural APEC (SRMM) ke-4 yang digelar di Incheon, Korea Selatan, pada Rabu (22/10/2025).

Indonesia Dorong Regulasi Transparan dan Adaptif

Dyah Roro Esti hadir mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pertemuan tersebut.

Ia menyampaikan bahwa cetak biru implementasi GRP menjadi sangat penting untuk mendorong regulasi yang transparan, efisien, dan dapat diprediksi.

"Kami menekankan pentingnya tata kelola regulasi yang adaptif dan fleksibel agar dapat secara efektif mengimbangi inovasi yang pesat," ungkapnya.

Indonesia juga mendorong kerja sama regulasi internasional untuk menghapus hambatan yang tidak perlu serta memperkuat konektivitas pasar antarnegara.

Dalam forum itu, Indonesia menegaskan upaya meningkatkan interoperabilitas regulasi melalui pemanfaatan standar internasional sebagai acuan utama.

Roro mengapresiasi inisiatif APEC dalam meningkatkan kemudahan berbisnis (ease of doing business/EoDB), yang dinilai efektif untuk mengatasi hambatan perdagangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis efisiensi pasar.

"Kami menyambut baik keberhasilan dari implementasi Rencana Aksi EoDB APEC ke-3 dan mendukung Rencana Aksi EoDB APEC ke-4 pada periode 2026–2035. Kami akan berupaya bersama untuk mencapai target APEC secara keseluruhan, yaitu peningkatan sebesar 20 persen di lima area prioritas yang telah diperbarui pada 2035," ujarnya.

Lima area prioritas yang dimaksud meliputi perdagangan dan investasi, inovasi dan digitalisasi, pertumbuhan yang kuat dan inklusif, kerja sama teknis dan ekonomi (ECOTECH), serta pencapaian Tujuan Bogor (Bogor Goals).

Fokus pada Transformasi Digital dan Perlindungan Sosial

Dalam pertemuan itu, Indonesia juga mendorong percepatan transformasi digital di kawasan Asia-Pasifik.

Roro menekankan pentingnya mengkaji potensi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pengembangan ekosistem digital yang aman, dan peningkatan akses terhadap teknologi secara merata.

"Kami juga akan berupaya memperkuat pengembangan keterampilan, mendorong infrastruktur yang tangguh, dan meningkatkan akses keuangan," ungkapnya.

Wamendag juga menyambut baik tema Laporan Kebijakan Ekonomi APEC 2026 (APEC Economic Policy Report/AEPR), yaitu “Reformasi Struktural dan Transformasi Digital Berbasis AI”.

Tema ini dinilai bermanfaat untuk memperkuat reformasi struktural melalui pemanfaatan teknologi digital dan berbagi praktik terbaik antarnegara anggota APEC.

Isu lain yang dibahas dalam forum tersebut adalah pentingnya akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, pelatihan kerja, layanan kesehatan, serta pemberdayaan UMKM sebagai pilar utama ekonomi regional.

APEC 2025 mengusung tema besar "Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper" sebagai arah kerja sama ke depan.

APEC juga menegaskan komitmennya dalam memperkuat jaring pengaman sosial guna melindungi masyarakat dari dampak sosial-ekonomi seperti kehilangan pekerjaan, disabilitas, maupun transisi usia kerja.

Pertemuan SRMM ke-4 dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan, Koo Yun Cheol.

 

Penulis :
Ahmad Yusuf