billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Tiga Wilayah pada 25 Oktober 2025

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Tiga Wilayah pada 25 Oktober 2025
Foto: (Sumber: Arsip foto - Sejumlah pengendara dan pejalan kaki melintasi genangan air usai hujan deras di depan Pasar Cipulir, Jakarta, Selasa (16/9/2025). Buruknya sistem drainase mengakibatkan jalan tersebut tergenang air setinggi 60 cm saat hujan deras. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga /rwa.)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada Sabtu, 25 Oktober 2025, di sejumlah wilayah Indonesia.

BMKG menyatakan bahwa hujan deras hingga sangat deras berstatus siaga dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan gangguan transportasi.

Wilayah yang masuk dalam kategori siaga tersebut antara lain Kalimantan Selatan, Maluku Utara, dan Papua Selatan.

Hujan Deras Ancam Kalimantan Selatan, Maluku Utara, dan Papua Selatan

Di Kalimantan Selatan, potensi hujan lebat diperkirakan terjadi di Kabupaten Barito Kuala dan Hulu Sungai Utara.

Curah hujan tinggi di wilayah tersebut berpotensi meningkatkan debit sungai dan menyebabkan genangan, terutama di daerah dataran rendah.

Sementara di Maluku Utara, hujan deras diprediksi akan mengguyur wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, dan Pulau Taliabu.

Cuaca ekstrem di wilayah ini dinilai berisiko memicu banjir bandang dan tanah longsor, khususnya di daerah yang memiliki kemiringan lereng yang curam.

Di Papua Selatan, hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi diperkirakan terjadi di Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Mimika, dan Paniai.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat dan Pemerintah Daerah

BMKG mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama banjir, tanah longsor, serta gangguan terhadap aktivitas transportasi darat dan laut.

Masyarakat pesisir juga diminta berhati-hati terhadap cuaca ekstrem yang bisa mengganggu pelayaran dan penyeberangan.

BMKG akan terus memperbarui informasi terkait kondisi cuaca kepada publik.

Selain itu, BMKG mendorong pemerintah daerah untuk segera mengaktifkan sistem peringatan dini guna meminimalkan risiko bencana selama masa peralihan musim.

Penulis :
Aditya Yohan