
Pantau - Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui sub holding PTPN IV PalmCo menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan pesantren secara berkelanjutan, sejalan dengan peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober.
Santri Dinilai sebagai Pilar Sosial di Sekitar Perkebunan
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menegaskan bahwa dukungan terhadap pesantren merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan perusahaan dengan masyarakat berbasis nilai keagamaan.
"Santri adalah bagian penting dari ekosistem sosial di sekitar perkebunan. Mereka tidak hanya belajar agama, tetapi juga membangun karakter dan nilai-nilai moral yang menjadi fondasi bangsa. Kami ingin hadir untuk memperkuat itu, dengan cara yang bermanfaat dan berkelanjutan," ungkapnya.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), hingga akhir kuartal ketiga tahun 2025, PalmCo telah menyalurkan dana sebesar Rp721,35 juta kepada 22 pondok pesantren di berbagai wilayah.
Wilayah yang menerima bantuan meliputi Sumatera Utara, Lampung, dan Jambi, dengan bentuk dukungan yang disesuaikan kebutuhan masing-masing pesantren.
Bantuan tersebut mencakup pembangunan infrastruktur, operasional kegiatan keagamaan, penyediaan alat belajar, serta dukungan untuk peringatan hari lahir pesantren.
Pesantren Al-Hikmah Terima Bantuan Terbesar untuk Fasilitas Pendidikan
Dari total dana yang disalurkan, nilai bantuan terbesar diberikan kepada Pondok Pesantren Al-Hikmah Istiqomah Buay Bahuga di Lampung Selatan senilai Rp500 juta.
Dana tersebut digunakan untuk memperluas fasilitas pendidikan dan memperbaiki ruang belajar bagi para santri di wilayah tersebut.
Di Medan, beberapa pesantren juga mendapatkan bantuan untuk pembangunan asrama, kamar mandi, serta dukungan pelatihan santri dan kegiatan Ramadhan.
Para pengasuh pesantren menyambut baik dukungan tersebut sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masa depan generasi muda berbasis keagamaan.
"Bantuan ini sangat berarti karena dapat menggali potensi dan skill para santri dalam menghadapi masa depan," ujar Muhammad Al-Fikri, pengasuh Pesantren Al-Hidayah di Jambi.
Dalam rangka memperingati hari lahir ke-47 pesantrennya, Al-Fikri mengadakan berbagai lomba untuk mengasah potensi santri, termasuk di bidang teknologi digital.
"Banyak santri yang memiliki kemampuan berbasis keagamaan, tapi juga mengikuti perkembangan teknologi digital. Nah, ini kita lihat dengan menggelar lomba pemanfaatan teknologi berbasis agama," ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Aditya Yohan









