
Pantau - Kepolisian Daerah (Polda) Bali tengah memeriksa ponsel dan laptop milik TAS (22), mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang ditemukan tewas di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Kampus Sudirman, Denpasar, pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap penyebab kematian korban, apakah terkait dugaan bunuh diri atau faktor lainnya.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan Ariasandy, menyatakan, "Ada perangkat dari korban yang kami berusaha dalami, untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda penyebab yang bersangkutan melakukan bunuh diri. Itu ponsel dan laptop", ungkapnya.
Polisi Terima Perangkat Setelah Pendekatan ke Keluarga
Awalnya, polisi tidak dapat mengakses perangkat karena pihak keluarga menolak memberikan izin.
Ibu korban bahkan sempat menandatangani surat pernyataan yang menolak kasus kematian anaknya diproses secara hukum, serta menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah.
Namun setelah dilakukan pendekatan dan penjelasan oleh pihak kepolisian, keluarga akhirnya menyerahkan ponsel dan laptop TAS kepada penyidik Direktorat Reserse Siber Polda Bali.
Kedua perangkat kini masih diperiksa untuk dianalisis apakah ada petunjuk yang bisa mengaitkan isi perangkat dengan penyebab kematian korban.
"Masih kami selidiki, begitu sudah selesai, baru kami bisa pastikan apakah kejadiannya ada indikasi ke pidana, dia kecelakaan, atau dia memang betul-betul bunuh diri", jelas Ariasandy.
CCTV Tak Rekam Lokasi Jatuhnya Korban
Selain memeriksa perangkat pribadi korban, polisi juga menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Pemeriksaan dilakukan terhadap tiga unit kamera pengawas yang terpasang di Gedung FISIP Unud dalam rentang waktu 15 hingga 20 Oktober 2025.
Namun hasilnya menunjukkan bahwa tidak satu pun dari ketiga kamera tersebut merekam titik lokasi jatuhnya TAS.
"Ada tiga CCTV yang statis, tidak bisa digerakkan, mengarahnya ke tangga, kemudian ke bangunan, tetapi tidak cover lokasi korban diduga bunuh diri", ia mengungkapkan.
TAS ditemukan dalam kondisi luka parah setelah diduga jatuh dari lantai empat gedung FISIP Unud.
Korban sempat dilarikan ke RSUP Prof. Ngoerah Denpasar, namun nyawanya tidak tertolong.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









