billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

ITDC Terapkan Sistem Pencahayaan Pintar di Kawasan Wisata untuk Dukung Energi Berkelanjutan

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

ITDC Terapkan Sistem Pencahayaan Pintar di Kawasan Wisata untuk Dukung Energi Berkelanjutan
Foto: Direktur Operasional ITDC Troy Waroka (kedua kiri) bersama mitra usaha menunjukkan nota kerja sama pemanfaatan teknologi pintar untuk pencahayaan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu 25/10/2025 (sumber: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

Pantau - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola kawasan wisata, mulai menerapkan sistem pencahayaan pintar sebagai langkah efisiensi energi listrik sekaligus mendukung konsep pariwisata berkelanjutan.

Penerapan awal teknologi ini dilakukan di kawasan The Nusa Dua, Bali, yang menjadi lokasi uji coba selama dua bulan ke depan.

Direktur Operasional ITDC, Troy Waroka, mengungkapkan, "Kami harus kreatif termasuk dalam penerangan lampu."

Teknologi ini dihadirkan melalui kerja sama ITDC dengan mitra korporasi swasta yang menyuplai produk pencahayaan hemat energi.

Selama masa uji coba, ITDC juga melakukan pemetaan titik-titik strategis dalam kawasan The Nusa Dua seluas sekitar 350 hektare untuk penempatan lampu hemat energi secara optimal.

Troy Waroka menambahkan, "Inovasi ini didasari kebutuhan dan kesadaran bahwa energi harus efisien, ramah lingkungan dan menjalankan prinsip berkelanjutan."

ITDC menargetkan seluruh proyek ini dapat rampung dalam kurun waktu dua tahun.

Efisiensi Energi dan Biaya Jadi Fokus Utama

ITDC masih melakukan kalkulasi potensi penghematan biaya dari sistem pencahayaan pintar ini.

Dari sisi mitra korporasi, Lukas Ardana menyatakan bahwa penggunaan lampu hemat energi mampu menghemat hingga 70 persen biaya listrik.

Ditambah dengan pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT), efisiensi bisa meningkat lagi sebesar 20 persen, sehingga total potensi penghematan mencapai 90 persen.

“Kalau teknologi pintar ini kami bisa melihat titik mana saja yang tidak efisien. Jadi tim tidak perlu cek satu per satu tapi dari dasbor bisa terlihat mana yang boros dan rusak. Itu otomatis mengurangi biaya perawatan,” ungkap Lukas Ardana.

Selain menekan biaya listrik dan perawatan, sistem ini juga dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal kepada pengunjung kawasan wisata.

Ke depan, teknologi pencahayaan pintar ini akan diperluas ke dua kawasan wisata lainnya yang dikelola ITDC di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Penerapan inovasi ini juga dinilai dapat menjadi nilai tambah daya tarik wisata yang lebih modern dan ramah lingkungan.

Penulis :
Shila Glorya