
Pantau - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, mendorong ASEAN untuk mempertimbangkan kembali moratorium penerimaan mitra wicara baru, seraya menyambut positif minat Turki untuk menjadi mitra wicara penuh dalam organisasi tersebut.
Pernyataan Menlu RI di Forum ASEAN
Pernyataan itu disampaikan Menlu Sugiono dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM), yang merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
"Mengenai permohonan Turki untuk menjadi mitra wicara, Indonesia ada dalam posisi untuk mempertimbangkan secara positif permintaan tersebut," ungkapnya dalam forum tersebut.
Berdasarkan pernyataan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI, Sugiono mendorong ASEAN agar tetap terbuka terhadap dialog dengan Turki, meskipun pengesahan status mitra wicara penuh belum bisa dilakukan secara langsung atau sebelum tahun 2026.
Jika pengesahan belum memungkinkan, Sugiono mengusulkan agar dialog dengan Turki tetap berjalan melalui mekanisme inisiatif ASEAN, seperti pertemuan bilateral terbuka atau mekanisme dialog lainnya.
Alasan dan Implikasi Diplomatik
Menurut Menlu Sugiono, keterbukaan terhadap Turki menunjukkan bahwa ASEAN mampu merespons dinamika regional dan global yang terus berubah.
"Terlebih ketika Turki memiliki semua nilai dan kriteria yang disebutkan," ia menegaskan.
Ia juga menilai bahwa perluasan kemitraan ASEAN sejalan dengan upaya menghadapi situasi global yang semakin tidak dapat diprediksi, yang menuntut ASEAN untuk memiliki daya tanggap yang baik.
"Hal tersebut tentu memerlukan pendekatan yang lebih fleksibel, seimbang, berpandangan ke depan, dan dipimpin ASEAN," ia mengungkapkan.
Sugiono menekankan bahwa penguatan kemitraan strategis dengan pihak eksternal dapat memperkuat upaya ASEAN dalam menjaga persatuan dan sentralitasnya di kawasan.
Dalam semangat yang sama, Indonesia juga menyatakan dukungannya terhadap peningkatan dialog dan kerja sama ASEAN dengan Papua Nugini.
Status Turki dan Posisi ASEAN
Turki saat ini berstatus sebagai mitra wicara sektoral ASEAN, yang artinya hubungan dialog hanya mencakup bidang tertentu.
Sebagai informasi, ASEAN saat ini memiliki 12 mitra wicara resmi, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru, China, Uni Eropa, Inggris, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Mitra wicara ASEAN merupakan negara atau organisasi internasional yang menjalin kerja sama resmi dengan ASEAN di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, dan keamanan.
KTT ASEAN ke-47 diselenggarakan di Kuala Lumpur pada 26–28 Oktober 2025, dengan tema “Masa Depan yang Tangguh dan Inklusif Bersama.”
- Penulis :
- Shila Glorya










