
Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak para nelayan di Cirebon, Jawa Barat, untuk mulai beradaptasi dengan standar internasional dalam praktik penangkapan ikan guna menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan memenuhi tuntutan ketat dari pasar ekspor.
Adaptasi Nelayan Jadi Kunci Hadapi Tuntutan Global
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) KKP, Lotharia Latif, menjelaskan bahwa negara-negara tujuan ekspor seperti Eropa dan Amerika Serikat kini mengharuskan adanya legalitas kapal, spesifikasi alat tangkap yang ramah lingkungan, serta kejelasan data kapal nelayan.
"Negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat sudah mensyaratkan alat tangkap yang ramah lingkungan, kapal harus terdata, hingga spesifikasinya jelas. Ini yang sekarang terus kita dorong," ujar Lotharia.
Ia menekankan pentingnya adaptasi agar nelayan Indonesia tidak tertinggal dari negara-negara lain yang telah lebih dahulu menyesuaikan diri dengan aturan global.
Saat ini, KKP tengah memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada para nelayan sebagai bagian dari transformasi menuju praktik penangkapan ikan yang berstandar internasional.
"Sekarang, kapal-kapal itu sudah ada tanda-tanda kapalnya, ada rincian gross tonnage (GT), ada spesifikasinya," tambahnya.
Lotharia menyebut bahwa sektor perikanan tangkap nasional sedang berada dalam masa transisi dari sistem konvensional menuju pendekatan yang lebih modern dan berkelanjutan.
"Kita pelan-pelan mentransformasi saudara-saudara kita nelayan supaya mereka bisa mengikuti aturan ini," jelasnya.
Potensi Ekspor Tinggi, Konservasi Jadi Prioritas
Produksi tangkapan ikan nasional pada tahun 2024 tercatat sekitar 7 juta ton, dan hingga Oktober 2025 mencapai kisaran 5 juta ton.
Seluruh hasil tangkapan tersebut diarahkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga ekspor.
"Amerika paling besar itu rajungan yang bisa diterima dari Indonesia. Nilai ekspornya tinggi, sayang kalau ikan kita banyak tapi hanya dikonsumsi domestik," ungkap Lotharia.
Selain meningkatkan kualitas dan legalitas tangkapan, KKP juga mendorong nelayan dan pemerintah daerah agar lebih memperhatikan aspek konservasi.
"Konservasi kita perbaiki, mangrove kita baguskan. Ke depan, program penangkapan ikan ini akan semakin dikendalikan, yang ditinggikan adalah budi daya," ujarnya.
Upaya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut sekaligus meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









