billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Brian Yuliarto dan Meutya Hafid Buka Sinergi Strategis Pengembangan AI dan SDM Indonesia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Brian Yuliarto dan Meutya Hafid Buka Sinergi Strategis Pengembangan AI dan SDM Indonesia
Foto: (Sumber: Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto (kanan) dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid (kiri) dalam pertemuan di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (27/10/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek.)

Pantau - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto bersama Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid membuka peluang kolaborasi strategis untuk pengembangan riset dan sumber daya manusia di bidang kecerdasan buatan (AI).

Sinergi Strategis antara Kemdiktisaintek dan Komdigi

Pertemuan berlangsung di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Tujuan kolaborasi adalah menyelaraskan kebijakan riset dan inovasi AI dengan kebutuhan nasional serta memperkuat kedaulatan data Indonesia.
Mendiktisaintek menekankan, "Riset nasional harus sejalan dengan kebutuhan strategis negara dan kampus adalah motor utama pengembangan talenta AI yang cerdas akademik serta memahami konteks kebijakan dan industri nasional," ungkapnya.
Ia menambahkan percepatan integrasi antara dunia akademik dan industri diperlukan agar hasil riset berdampak nyata pada masyarakat dan tidak berhenti di laboratorium.
Menurut Mendiktisaintek, Indonesia perlu membangun kapasitas riset yang fokus pada model AI yang dikembangkan dan dijalankan dengan data, infrastruktur, dan talenta dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap platform asing.

Program AI Talent Factory dan Implementasi di Universitas

Menkomdigi menegaskan, "AI adalah instrumen strategis untuk menjaga kedaulatan digital, serta data adalah aset bangsa yang harus dilindungi dari ketergantungan teknologi asing," ia mengungkapkan.
Komdigi memaparkan Program AI Talent Factory, inisiatif pengembangan talenta digital nasional yang melibatkan akademisi dan praktisi internasional dari Oxford, MIT, serta diaspora Indonesia.
Program AI Talent Factory telah dijalankan di Universitas Brawijaya sebagai kampus percontohan dan akan diperluas ke berbagai universitas di seluruh Indonesia.
Kedua kementerian sepakat memperkuat kerja sama penelitian terapan di sektor strategis seperti pertanian, pertahanan, dan ekonomi digital.
Riset diarahkan mendukung kebijakan publik dan inovasi industri, termasuk penggunaan AI dalam keamanan siber, konektivitas satelit nasional, serta pengembangan pusat data.

Penulis :
Ahmad Yusuf