
Pantau.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai pembebasan terpidana teroris Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dilihatnya hanya sebagai manuver politik Joko Widodo (Jokowi) untuk meraih simpati publik. Tapi justru kata Fadli, sebaliknya ulama seperti Habib Rizieq malah dikriminalisasi.
"Bahwa pemerintah memberikan perhatian khusus apalagi dengan tagline yang membebaskan adalah pengacara TKN jelas ini adalah satu manuver politik jadi ini adalah sesuatu manuver politik untuk mendapatkan simpati," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019).
Baca juga: Ini Alasan Jokowi Setujui Abu Bakar Baasyir Dibebaskan
Menurut Fadli, pembebasan Ba'asyir sangat bernuansa politis untuk menarik simpati umat islam. Fadli mengaku sudah mendengar dari kuasa hukum Ba'asyir kalau ternyata memang seharusnya Ba'asyir sudah bebas dari bulan Desember 2017.
"Inginnya dapatkan simpati dari umat islam gitu seperti itu tapi sangat terlalu kental nuansa politiknya," ungkapnya.
Sementara wakil ketua umum Partai Gerindra itu menyebutkan, banyak ulama-ulama seperti Habib Rizieq Shihab justru malah dikriminalisasi. Menurutnya masih banyak narapidana atau ulama lain yang masih mendapatkan diskriminasi.
"Jadi kalau harapannya dengan pembebasan itu akan mendapatkan dukungan simpati dari umat islam saya kira itu akan gagal," pungkasnya.
Sebelumnya Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, mengucapkan syukur Presiden Joko Widodo memberikan izin pembebasan kepada Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dengan pertimbangan kemanusiaan.
Baca juga: PDIP: Jika Abu Bakar Ba'asyir Tidak Mau Setia pada Pancasila, Pilih Negara Lain!
"Ya saya bersyukur karena Ustadz Ba'asyir sudah tua. Beliau sudah udzur, seharusnya bisa dibebaskan," kata KH Ma'ruf Amin usai Silaturrahmi dengan Kiai dan ulama se-Bandung Raya, di Pondok Pesantren Riyadhul Huda, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 20 Januari 2019.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi