billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BEI Bentuk Tim Kerja Khusus Tangani Saham Gorengan, Respons Tegas atas Seruan Pemerintah

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

BEI Bentuk Tim Kerja Khusus Tangani Saham Gorengan, Respons Tegas atas Seruan Pemerintah
Foto: Jajaran direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI Tahun 2025 di Jakarta, Rabu 29/10/2025 (sumber: Humas BEI)

Pantau - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membentuk Tim Kerja untuk menangani saham-saham dengan pergerakan tidak wajar atau yang dikenal sebagai saham gorengan, sebagai langkah konkret dalam melindungi investor di pasar modal Indonesia.

Respons atas Seruan Menteri Keuangan

Pembentukan Tim Kerja ini merupakan respons atas pernyataan tegas dari Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang meminta pemangku kepentingan pasar modal untuk merapikan perilaku investor, khususnya dalam praktik penggorengan saham.

"Tadi direktur bursa minta insentif terus, yang belum tentu saya kasih. Jadi saya bilang akan saya beri insentif kalau anda sudah merapikan perilaku investor di pasar modal. Artinya goreng-gorengan dikendalikan, supaya investor kecil terlindungi, baru saya pikir insentifnya," ungkap Purbaya.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam dialog bersama para pemangku kepentingan pasar modal, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, Self Regulatory Organization (SRO), serta pelaku pasar modal lainnya.

Dialog itu turut dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI Iman Rachman beserta jajaran direksi BEI, serta direksi dari SRO lainnya.

Perlindungan Investor Jadi Prioritas

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa perlindungan investor merupakan prioritas utama bagi BEI.

"Kemarin Pak Irvan sudah menyampaikan tentang Tim Kerja itu. Tetapi tadi saya sampaikan juga, intinya terkait dengan perlindungan investor selalu menjadi prioritas kami," ujarnya.

Jeffrey juga menyatakan bahwa BEI terus berkomitmen untuk bekerja keras dalam menjaga integritas pasar dan melindungi investor dari pergerakan saham yang tidak wajar.

Komitmen ini juga ditegaskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI Tahun 2025 yang digelar pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Dalam rapat tersebut, para pemegang saham menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan Tahun Buku 2026 serta perubahan Anggaran Dasar BEI.

Jeffrey menyebut langkah-langkah yang diambil ini akan memperkuat fondasi pasar modal Indonesia agar tetap sehat, transparan, dan dapat dipercaya oleh seluruh kalangan investor.

Penulis :
Leon Weldrick