billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemkot Jakarta Timur Gelar Pasar Tumbuh Ketiga untuk Dorong Urban Farming dan Ketahanan Pangan Lokal

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pemkot Jakarta Timur Gelar Pasar Tumbuh Ketiga untuk Dorong Urban Farming dan Ketahanan Pangan Lokal
Foto: (Sumber: Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur menggelar kegiatan pasar tumbuh di Kantor Walikota Jakarta Timur, Jumat (29/8/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)..)

Pantau - Pemerintah Kota Jakarta Timur kembali menggelar kegiatan pasar tumbuh yang ketiga sebagai upaya strategis memperkuat ketahanan pangan lokal melalui pengembangan pertanian perkotaan (urban farming).

Urban Farming Jadi Gaya Hidup Warga Kota

Kegiatan pasar tumbuh ini merupakan inisiatif Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur, yang melibatkan unsur masyarakat, dunia usaha, serta perangkat daerah lintas sektor.

Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto, menyatakan bahwa kegiatan ini mendorong pemanfaatan lahan terbatas di wilayah perkotaan secara produktif.

"Urban farming kami dorong agar menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat kota," ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, warga diajak untuk menanam sayuran, beternak ikan, serta mengolah hasil panen secara mandiri di lingkungan tempat tinggal mereka.

Pasar tumbuh diharapkan dapat memperkuat jejaring antara penggiat urban farming, dunia usaha, dan pemerintah dalam membangun ketahanan pangan berkelanjutan.

Pameran Produk Lokal dan Kolaborasi Lintas Sektor

Pasar tumbuh ketiga akan diselenggarakan pada Jumat, 31 Oktober 2025, bertempat di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Kegiatan ini akan menampilkan produk pertanian, perikanan, dan peternakan dari para penggiat urban farming di 10 kecamatan Jakarta Timur.

Peserta kegiatan terdiri dari individu dan kelompok masyarakat yang telah mengubah lahan kosong dan fasilitas umum menjadi area produktif, seperti kantor pemerintahan, RPTRA, puskesmas, RSUD, pekarangan rumah, gang hijau, hingga lahan tidur.

Produk yang dipamerkan meliputi sayuran hidroponik dan konvensional, buah segar, telur, tempe, tomat, cabai, susu, kopi, jamu, jus, bibit tanaman, serta olahan pangan dan minuman dari urban farming.

"Pasar tumbuh ini juga menjadi ruang apresiasi bagi para penggiat urban farming yang telah berkontribusi nyata dalam mewujudkan kemandirian pangan," ujar Taufik.

Pelaksanaan pasar tumbuh ketiga ini mengusung semangat kolaborasi lintas sektor dan mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Jakarta Timur beserta jajarannya.

Beberapa unsur yang turut terlibat antara lain Sudin Kebudayaan, Sudin Pemuda dan Olahraga, Sudin Parekraf, Sudin Kominfotik, Sudin Nakertrans, Baznas Bazis, Bank DKI, HIPMI Jakarta Timur, serta kecamatan, kelurahan, dan komunitas masyarakat.

"Kolaborasi adalah kunci keberhasilan gerakan urban farming di Jakarta Timur," tegas Taufik.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, Pemkot Jakarta Timur ingin menjadikan urban farming bukan sekadar tren sesaat, melainkan budaya perkotaan yang berkelanjutan.

Gerakan ini juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan luar wilayah, meningkatkan ekonomi warga, serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat.

Penulis :
Ahmad Yusuf