billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Vatikan Akan Kunjungi Indonesia Desember 2025, Tindak Lanjuti Deklarasi Istiqlal untuk Perdamaian dan Lingkungan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Vatikan Akan Kunjungi Indonesia Desember 2025, Tindak Lanjuti Deklarasi Istiqlal untuk Perdamaian dan Lingkungan
Foto: Menteri Agama Nasaruddin Umar (tengah) setibanya di Indonesia setelah menghadiri Forum Internasional untuk Perdamaian “Daring Peace” di Vatikan, Roma (sumber: Kemenag)

Pantau - Otoritas Takhta Suci Vatikan dijadwalkan akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada Desember 2025 untuk menindaklanjuti implementasi Deklarasi Istiqlal, demikian disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Kunjungan tersebut merupakan hasil dari pertemuan intensif antara pemerintah Indonesia dan pihak Vatikan yang telah dilakukan sebelumnya di Roma.

"Kami sudah melakukan pertemuan intensif dengan pihak Roma. Mereka berkeinginan untuk menindaklanjuti Deklarasi Istiqlal yang dinilai lebih konkret dan terukur," ungkap Nasaruddin.

Deklarasi Istiqlal-Vatikan sebelumnya ditandatangani oleh mendiang Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada September 2024.

Dokumen ini merupakan respons bersama terhadap krisis dehumanisasi dan perubahan iklim yang kian mengkhawatirkan.

Fokus Bahasan: Isu Kemanusiaan dan Lingkungan

Pertemuan lanjutan Desember nanti akan memprioritaskan tiga isu utama: dehumanisasi, situasi pascaperang, dan penyelamatan lingkungan hidup.

Ketiga isu tersebut dinilai berkaitan langsung dengan keberlangsungan hidup umat manusia dan menjadi perhatian serius kedua belah pihak.

"Pihak Vatikan menekankan pentingnya kolaborasi global dalam mengatasi krisis kemanusiaan dan lingkungan. Mereka melihat Deklarasi Istiqlal sebagai dokumen yang sangat relevan dan aplikatif untuk menjawab tantangan itu," ia mengungkapkan.

Program kerja sama yang akan dibahas mencakup pendidikan lintas agama, penguatan nilai kemanusiaan, serta advokasi lingkungan berkelanjutan.

"Kita ingin membangun kerja sama yang bersifat konkret, tidak hanya simbolik. Indonesia dan Vatikan memiliki komitmen yang sama untuk memperkuat perdamaian, toleransi, dan keadilan sosial," ujar Nasaruddin.

Indonesia Didorong Jadi Pusat Dialog Perdamaian Global

Selain kerja sama bilateral, pertemuan di Roma juga membuka peluang lebih luas bagi Indonesia untuk memainkan peran penting dalam forum lintas agama dunia.

Banyak pemimpin agama global menaruh harapan agar Indonesia bisa menjadi pusat inisiatif perdamaian dunia berkat pengalamannya dalam mengelola keberagaman.

"Indonesia sudah saatnya menjadi faktor penting dalam menciptakan kedamaian dunia. Kita memiliki pengalaman panjang dalam mengelola keragaman, dan itu menjadi modal besar untuk berkontribusi di tingkat internasional," tegasnya.

Sebelumnya, Nasaruddin Umar telah menghadiri Forum Internasional untuk Perdamaian Daring Peace yang digelar di Vatikan, Roma.

Dalam forum yang dihadiri oleh berbagai pemimpin agama dunia tersebut, Nasaruddin sempat bertemu dengan Paus Leo XIV dan beberapa tokoh agama lainnya.

Pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk membahas tindak lanjut Deklarasi Istiqlal yang menegaskan bahwa nilai-nilai agama dapat menjadi solusi atas tantangan global seperti dehumanisasi, perubahan iklim, dan ketimpangan sosial.

Penulis :
Arian Mesa