Pantau - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anggota DPR RI, Rajiv, di Polresta Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu, 30 Oktober 2025.
Pemeriksaan ini terkait dugaan korupsi dalam penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, pemindahan lokasi pemeriksaan ke Cirebon dilakukan karena tim penyidik KPK juga sedang memeriksa sejumlah saksi lain di lokasi yang sama.
"Pemindahan ini bertujuan agar proses penyidikan dapat berjalan lebih efektif," ungkapnya kepada jurnalis di Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.
Sebelumnya, Rajiv dipanggil oleh KPK sebagai saksi pada 27 Oktober 2025, namun tidak dapat hadir.
KPK kemudian menjadwalkan ulang pemeriksaan dan berkoordinasi dengan Rajiv untuk melaksanakannya di Cirebon.
Pemeriksaan Terkait Kasus Dugaan Korupsi CSR Bank Indonesia dan OJK
KPK memeriksa Rajiv sehubungan dengan perkenalannya dengan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
Pemeriksaan juga mencakup aliran dana dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan program Penyuluh Jasa Keuangan (PJK) yang disalurkan pada periode 2020 hingga 2023.
Kasus ini bermula dari laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta pengaduan masyarakat yang masuk ke KPK.
KPK telah memulai penyidikan umum terhadap kasus ini sejak Desember 2024.
Dua lokasi penting telah digeledah oleh penyidik KPK sebagai bagian dari pengumpulan alat bukti.
Gedung Bank Indonesia di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, menjadi lokasi penggeledahan pertama pada 16 Desember 2024.
Penggeledahan kedua dilakukan di Kantor Otoritas Jasa Keuangan pada 19 Desember 2024.
Dua Anggota DPR Jadi Tersangka
Pada 7 Agustus 2025, KPK menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus ini.
Keduanya adalah Satori (ST) dan Heri Gunawan (HG), yang merupakan anggota Komisi XI DPR RI periode 2019–2024.
KPK terus mendalami peran pihak-pihak lain yang diduga terlibat, termasuk dalam proses penyaluran dana CSR dari lembaga keuangan negara tersebut.
- Penulis :
- Leon Weldrick
