Pantau - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun menginisiasi program wisata bertajuk Rail Tour Jawa Timur: Keliling Dunia Tanpa Paspor, dengan Kereta Api, sebagai langkah strategis untuk mendorong pergerakan wisatawan dengan memanfaatkan transportasi kereta api sebagai akses utama.
Program ini merupakan sinergi antara KAI dengan pemerintah daerah (Pemda) di seluruh wilayah kerja Daop 7 Madiun, serta didukung berbagai BUMN dan instansi terkait.
Mendorong Kereta Api sebagai Akses Utama Wisata
Tujuan utama dari program ini adalah menciptakan paket wisata unggulan berbasis kereta api, serta menjadikan moda transportasi tersebut sebagai gerbang utama pergerakan wisatawan di Jawa Timur.
KAI memosisikan diri sebagai penyedia transportasi massal yang aman, efisien, dan terintegrasi, sekaligus sebagai mitra dalam menyampaikan informasi wisata daerah ke audiens nasional.
“Kereta api kami harapkan tidak hanya menjadi moda transportasi, tapi juga bagian dari pengalaman berwisata itu sendiri,” ungkap perwakilan KAI Daop 7 Madiun dalam pernyataan resminya.

Kolaborasi Strategis untuk Pengembangan Wisata
Dalam pelaksanaannya, program ini dibangun di atas empat pilar kolaborasi utama antara KAI, Pemda, dan instansi lainnya.
Pertama, promosi konten digital terintegrasi dilakukan melalui sinkronisasi penyebaran informasi paket wisata di kanal milik Kominfo, Dinas Pariwisata, dan KAI.
Kedua, penyelenggaraan event dan kunjungan tematik berupa wisata edukasi, budaya, serta festival kuliner di berbagai daerah yang dilintasi jalur kereta.
Ketiga, branding ruang stasiun dengan ikon kota setempat guna memberikan first impression yang kuat kepada wisatawan sejak tiba di stasiun.
Keempat, penyediaan transportasi lanjutan seperti shuttle atau bus dari stasiun ke destinasi wisata, serta dukungan pemandu wisata lokal dari pemerintah daerah.
Dampak Ekonomi dan Harapan Program
Dengan implementasi menyeluruh, program Rail Tour Jawa Timur diharapkan mampu meningkatkan dampak ekonomi daerah melalui sektor wisata, sekaligus meningkatkan layanan publik transportasi melalui integrasi informasi dan pengalaman wisata yang komprehensif.
Lebih jauh, program ini juga ditujukan sebagai model kolaborasi nasional, yang dapat dijadikan best practice bagi pengembangan pariwisata berbasis transportasi publik di wilayah lain.
“Sinergi ini kami harapkan menjadi contoh nyata bagaimana transportasi dan pariwisata bisa berjalan beriringan,” ia menambahkan.
- Penulis :
- Arian Mesa
- Editor :
- Arian Mesa










